MALANG – Gempa Jumat malam magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar ternyata dampaknya juga berpengaruh terhadap fasilitas umum di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Pasalnya sebuah musala yang rencananya hendak diperbaiki harus bertambah rusak akibat guncangan gempa kembali.
Musala Busro Latif, yang belum 34 jam direnovasi secara gotong royong oleh warga pada Jumat (21/05/2021) harus kembali mengalami kerusakan lebih parah.
“Musala ini sebenarnya mulai dibangun hari jumat tadi, karena besi-besi sudah nyampe jadi langsung dikerjakan. Baru mulai bekerja sampai malam hari langsung digoyang lagi,” terang salah satu warga yang ikut bergotong royong memperbaiki musala, Miskari.
Miskari mengatakan jika musholla ini baru saja diperbaiki karena bantuan berupa besi dan material lainnya sidah mulai berdatangan.
“Padahal musala ini baru mau diperbaiki hari ini, soalnya mulai banyak donatur yang menyumbang semen, besi dan pasir,” bebernya.
Akibatnya gempa tadi malam, tembok musholla ambruk sebagai dan tembok-tembok mulai berlubang seukuran telapak tangan orang dewasa.
“Gempa tadi dampaknya ke tembok (rubuh) dan ada lubang-lubang di tembok, padahal tadinya tidak ada lubang,” ujarnya.
Akibat gempa susulan tersebut, warga yang sebenarnya mulai bekerja lembur untuk memperbaiki musholla, harus urung karena takut ada gempa susulan kembali.
Terpaksa warga harus menunggu lebih lama agar bisa kembali memperkuat musholla yang sudah bertahun-tahun mereka pakai untuk beribadah.
“Sekarang warga kalau solat di mobil musala berjalan yang pinjam dari donatur,” ungkapnya.
Terakhir, pria ramah senyum ini mengatakan jika akibat gempa itu rasa trauma warga jadi makin bertambah. Warga Desa Majang Tengah makin was-was jika ada gempa susulan.
“Waktu gempa saya ada di rumah, saya benar-benar terkejut karena trauma dari gempa sebelumnya belum kelar tapi sudah ditambahi hari ini. Sekarang jadi semakin takut, trauma yang dialami jadi lebih banyak,” pungkasnya.