MALANG – Yayasan Agri Sustineri Indonesia (YASI) mendapat kunjungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada kesempatan itu Ketua Yayasan Agri Sustineri Indonesia (YASI) Teddy H Tambu mendampingi Direktur Pangan bersama Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Ir R Anang Noegroho Setyo Moeljono, MEM. Rombongan meninjau salah satu program unggulan YASI, yakni “Pancer Tani” di Malang, Sabtu (4/12/2021).
Ketua YASI, Teddy H Tambu mengatakan Pancer Tani merupakan program yang fokus pada bisnis jasa pertanian untuk memberikan nilai tambah bagi petani kecil melalui inovasi pertanian dan aktivasi rantai nilai. Program ini menyasar masyarakat yang berusia dibawah 35 tahun dan akan mendapat pendampingan selama 2 tahun pertama menjalankan usaha.
“Fokus program ini adalah pengembangan model bisnis yang berkelanjutan, kami menghubungkan petani kecil ke pasar dan meningkatkan pendapatan petani kecil di Indonesia melalui bimbingan dan pendampingan langsung di lapangan,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, Pancer Tani sudah menciptakan kurang lebih 242 wirausahawan muda yang tersebar mulai dari Lampung, Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Dengan omset antara bulan Januari – Oktober 2021 sejumlah Rp 23,4 miliar dan melayani 10.200 petani. “Di Malang Raya sudah ada 90 (pemilik Pancer Tani). Rata-rata usia pemilik pancer Tani 32 tahun dan 23 persennya wanita,” jelasnya.
Kedepan, ia siap terus berkolabroasi dengan sektor pemerintah, swasta maupun pendidikan untuk menciptakan banyak peluang usaha dan memajukan pertanian. “Paling utama adalah regenerasi. Jadi bagaimana supaya orang tertarik di industri pertanian. Mulai dari desa dan mempersiapkan diri bekompetsisi dalam melakukan usaha,” sambung dia.
Kunjungan ini diawali ke Pancer Tani Andri yang berlokasi di Blado, Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Bersama YASI, Andri mengembangkan usaha persemaian bibit kopi dan bibit penaung yang terus berkembang. Andri sudah berhasil menjual lebih dari 1.250 bibit dan mengalami kenaikan 3 kali lipat sejak bergabung di program ini.
Kunjungan berikutnya dilakukan ke Pancer Tani Dewi Sri yang berlokasi di Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Turut juga hadir Pancer Tani lainnya yang bergerak di usaha pupuk organik dan jual beli komoditas beras. Zainita, pemilik Pancer Tani Dewi Sri yang kini berusia 21 tahun ini mendirikan usaha kios tani. Usaha yang baru dimulai 29 Desember 2020 telah menjual lebih dari 1,900 produk dengan nilai omset penjualan mencapai 61 juta rupiah dan melayani lebih dari 300 petani.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas Ir R Anang Noegroho Setyo Moeljono, MEM memberikann apresiasi dan dukungan yang luar biasa atas program yang diinisiasi YASI tersebut. Pasalnya, selain memiliki perhatian pada wirausahawan muda, kesejahteraan sektor pertanian juga dapat terwujud dari kolaborasi banyak pihak.
“Pemerintah mendorong berkembangnya prakarsa seperti ini (YAS). Kami membantu memfasilitasi mereka untuk mengenbangknan jaringan bersama lembaga lainnya. Kita fasilitasi bagaimana peranan dan prakarsa masyarakat ini selanjutnya agar lebih berkembang, mempertemukan antar lembaga keuangan, lembaga pemerintahan lainnya dan interaksi multisektor,” tuturnya.
Kedepan ia berharap lebih banyak lagi model prakarsa yang tumbuh di masyarakat sehingga pembangunan ekonomi khususnya pertanian dapat dikerjakan bersama dan keseluruhan.
Diketahui, YASI adalah sebuah yayasan yang berdomisili di Jakarta dan terdaftar di Menkumham. Yayasan ini bergerak di bidang kemanusiaan dan sosial, terutama berfokus untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan, sumber daya dan keamanan pangan bagi petani kecil dan masyarakat pedesaan di Indonesia.
YASI fokus pada lingkup pertanian dengan program-program seperti pemberdayaan usaha petani atau Pancer Tani, pengembangan dan pengenalan Asuransi Pertanian melalui program Dana Pandan (Pertanian Aman dan Berkelanjutan) serta program Teknoligi Benih yang berupaya mengenalkan benih varietas baru dan berkualitas baik serta terjangkau bagi petani. Aktivitas YASI terdapat di Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan, sektor usaha jasa Pancer Tani meliputi jual beli hasil bumi, persemaian benih unggul, kios produksi pupuk organik dan kontrak tani. Manfaat yang didapatkan tidak saja keuntungan bagi pemilik Pancer Tani dengan pelatihan.
Melainkan pendampingan usaha, akses modal dan akses pengembangan pasar, literasi keuangan, dan pengenalan teknologi digitalisasi, namun juga memberikan nilai tambah bagi pelanggan di wilayahnya serta meningkatkan ekonomi pedesaan dan ketahanan pangan serta peluang pekerjaan dan regenerasi petani.
Program YASI lainnya yaitu Dana Pandan ( Pertanian Aman dan Berkelanjutan). Dengan mengikuti Dana Pandan petani tidak perlu khawatir mengenai modal kerja, perlindungan usaha dan bahkan bisa meningkatkan produksi dan menjalankan usaha budidayanya secara aman dan berkelanjutan.
Informasi lebih lanjut hubungi: Adisty Novarinda-Pengurus Yayasan Agri Sustineri Indonesia +62 81298197774 atau kunjungi www.agrisustineri.org