Tugumalang.id – Ketangguhan menghadapi pandemi COVID-19 ditunjukkan warga Kelurahan Gadang, Kota Malang. Persisnya di RT 5 RW 3, dibangunlah ‘Dapur Umum’ dari warga untuk warga yang membantu menyokong kebutuhan harian tetangga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).
Diketahui, angka kasus positif harian COVID-19 di Kelurahan Gadang melonjak drastis dalam 2 pekan terakhir. Sejak 16 Juli 2021, tercatat ada 59 warga menjalani isoman. Diantara kasus itu, bahkan ada yang meninggal dunia. Dari situ, secara spontan warga berinisiatif mendirikan dapur umum ini.
”Dari warga, untuk warga, atas dasar kemanusiaan. Kita spontan saja mikirnya, kalau mereka isoman cari makan dari mana? Kan gak bisa keluar rumah,” kata Ketua Dapur Umum, Effendi, pada Jumat (23/7/2021).
Keberadaan dapur umum ini terbukti dibutuhkan. Kata Effendi, pasien isoman di Kelurahan Gadang hingga per hari ini, bertambah jadi 105 orang. Dari jumlah itu, ada 44 orang positif corona. ”Rata-rata yang isoman ini satu keluarga semua yang adalah kontak erat,” jelasnya.
Dalam prosesnya, mulai belanja, memasak, hingga pendistribusiannya ini melibatkan warga setempat sendiri. Ada sekitar 15 orang, pria wanita bergantian memasak menu sehat dan bergizi yang berbeda-beda tiap harinya.
Dijelaskan Effendi, menu-menu yang disiapkan tiap harinya sudah atas rekomendasi dari Puskesmas. ”Kalau hari ini kita masak sop, daging, dan juga menu oseng tempe. Lauk pauk dan buah lengkap. Kita sediakan makanan 2 kali sehari, pagi jam 9 sama 4 sore,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga terus memantau kondisi warganya yang sedang Isoman. Jika memang butuh obat, pihaknya juga yang akan mengkoordinasikan hal ini pada Puskesmas. ”Kalau butuh obat ya kita juga yang ambilkan,” katanya.
Terpisah, Ketua RT 3 RW 5, Nanang, menuturkan bahwa gerakan dapur umum ini murni datang dari bawah tanpa ada embel-embel kepentingan politis pihak manapun. Semua dana, tenaga, dan pikiran datang dari kepedulian warga sendiri.
”Baru-baru ini kita dapat support (bantuan) dari luar. Awal-awal dulu kita patungan sendiri, cari donasi dok-dok (pintu ke pintu) ke warga sini sendiri. Semua spontan karena aksi kemanusiaan,” jelas Nanang.
Dengan begitu, pihaknya berharap ini bisa jadi bentuk edukasi kepada lainnya bahwa jika anda terpapar virus bukanlah sebagai aib. Bahwa, COVID-19 bisa disembuhkan dengan bantuan dan dukungan dari sekitarnya.
”Saya harap begitu, bahwa kita bisa gerak sama-sama untuk kembali bangkit menuntaskan masalah pandemi ini. Semoga bisa segera balik normal kayak dulu lagi,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti