MALANG, tugumalang.id – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang atau Unisma Malang membaiat 16 dokter muslim periode XXXVIII April 2024 di Gedung Pascasarjana lantai 7, Sabtu (20/4/2024).
Dekan FK Unisma, dr Rahma Trlliana MKes PhD memberikan apresiasi luar biasa atas keberhasilan dokter Islam angkatan ke-38 itu.
dr Rahma mengaku, bahkan menyelesaikan perjalanan dari mahasiswa FK Unisma menjadi dokter muslim bukan perjalanan mudah. Banyak tantangan dan perjuangan naik turun yang dilalui sebelum berhasil mencapai tujuan dengan bangga.
Bahkan, lanjutnya, ada salah satu mahasiswa yang ingin mengundurkan di tengah-tengah menempuh koas atau program profesi mahasiswa kedokteran.
“Ada salah satu anak yang pernah mengahadap ke saya dan bilang ‘dok saya mau berhenti saja’, padahal itu koas setahun. ‘’Saya bilang kamu ndak sayang ta?’’ anaknya ada di sini dan mungkin sedang senyum-senyum dia,” bebernya.
Baca Juga: Awali 2024, FK Unisma Baiat 25 Dokter Muslim di Periode XXXVI
Tantangan lainnya, saat ujian harus mengulang, rasa takut, ketidakpercayaan diri, dan banyak hal atau emosi lainnya yang dirasakan para calon dokter itu.
Termasuk, melaksanakan program koas selama 2 tahun 1 bulan atau yang 2 tahun tahun 3 bulan, kemudian menjalani proses pembelajaran di luar untuk memperrsiapkan UKMPPD.
Meski begitu, usaha keras mereka berbuah manis. Dalam UKMPPD periode bulan Februari 2024, first tracker FK Unisma berhasil lulus 94 persen dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) alias tes roleplay dokter dan pasien, 100 persen yang berhasil dipertahankan sejak tahun 2019.
Padahal nilai batas lulus nasional tahun ini dinaikkan dari 63,5 menjadi 64,25. Sedangkan OSCE naik menjadi 64,9. “Kita survive dan itu hal yang harus kalian banggakan,” tegasnya.
Baca Juga: Fakultas Kedokteran Unisma Gelar Baiat Dokter Muslim Periode XXXV
Usai menyandang gelar dokter muslim FK Unisma, ia berharap lulusan FK Unisma mampu menjadi dokter yang berkarakter dan berwawasan global untuk menghadapi tantangan ke depan.
“Itu membutuhkan skill yang sudah kalian dapatkan dapatkan selama pendidikan. Paling penting adalah human skill atau people skill atau social skill. Itu tidak akan tergantikan,” tukasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko