Tugumalang.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ingin mewujudkan smart city, yaitu Kota Malang yang cerdas dan inovatif. Saat ini, sudah banyak program smart governance Pemkot Malang yang mengarah pada smart city. Salah satunya aplikasi pelayanan Antar di Puskesmas Dinoyo.
Rachmadanti Chairatul Nisa (24) warga Kelurahan Tlogomas ini mengaku terbantu dengan adanya penerapan Antar di Laboratorium Puskesmas Dinoyo. Pasalnya, dia tinggal melakukan cek informasi via aplikasi saja, tidak perlu datang ke puskesmas.
“Lebih informatif ya. Memudahkan kami pasien tahu apakah hasilnya sudah selesai apa belum,” ujarnya.
Sama halnya dengan Rizki Nabila Nur Aini. Dara 18 tahun tersebut menyatakan sistem pemanggilan pasien sangat praktis. Dengan Antar, banyak waktu senggang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
“Kan saya diambil darah, lalu nunggu hasilnya sampai keluar, itu bisa saya tinggal. Kalau hasilnya sudah selesai dari aplikasi langsung diinformasikan, jadi tidak perlu menunggu lama di laboratorium,” ucapnya.
Antar adalah singkatan dari Antrian Nunggu Transparan yang merupakan aplikasi pengelolaan data antrean pelayanan pasien yang transparan, visible, dan modern. Saat ini dimanfaatkan oleh Puskesmas Dinoyo, tepatnya di pelayanan kesehatan laboratorium.
Kepala Puskesmas Dinoyo, dr Ida Megawati menyatakan bahwa inovasi Antar membantu proses pelayanan pusksesmas yang memberikan kenyamanan kepada pasien. Usai memberikan data, para pasien cukup melihat layar di ruang tunggu dan langsung mendapatkan informasi waktu dan proses penanganan.
“Jadi semakin efisien dalam pelayanan. Selain itu juga meminimalisir kesalahan karena pasien mengetahui prosesnya di aplikasi,” ujarnya.
Antrean Antar, kata Ida, disesuaikan dengan komunikasi yang cakap dan menarik. Antar tidak menyebutkan nomor, melainkan memanggil pasien dengan nama tertera.
“Ini upaya membangun komunikasi yang lebih manusiawi dan memudahkan. Terutama bagi para lansia,” imbuhnya.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyatakan bahwa pihaknya memang getol menggulirkan program smart city. Mulai dari smart economy, smart branding, smart living, smart environment, smart society, hingga smart governance.
“Saat ini yang kami dorong memang smart govenance untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat lebih efisien. Infrastruktur seperti jaringan telekomunikasi juga sudah dibangun, tinggal suprastrukturnya dikuatkan,” ujarnya.
Secara keseluruhan, kata Sutiaji, masyarakat sudah dapat mengakses beberapa layanan digital yang sudah diintegrasikan. Termasuk tingkat layanan dasar seperti di puskesmas.
“Tantangannya tentu empower untuk membangun mindset masyarakat dari kerja konvensional yang sudah nyaman jadi lebih terpangkas, baik waktunya, pola pelayanannya. Perubahan habit ini yang perlu penyesuaian,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti