Kota Batu, Tugumalang.id – Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mendorong semua pihak bekerjasama untuk segera merelokasi warga yang rentan terdampak fenomena tanah bergerak di Dusun Brau RT 01 RW 10, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Informasi dihimpun, ada sekitar 10 rumah warga dan juga bangunan sekolah SD SMP Satu Atap yang berdiri di atas tanah bergerak. Selama beberapa tahun terakhir ini, mereka kerap dihantui dengan ancaman keretakan rumah akibat tanah gerak ini.
Terakhir, fenomena tanah bergerak ini kembali terjadi pada Kamis (14/3/2024) dan mengakibatkan 10 rumah warga, bangunan sekolah satu atap hingga jalan desa mengalami keretakan, dengan dimensi 10 hingga 18 sentimeter.
Berdasarkan kajian dari Ahli Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putera Agung, bahwa di kawasan tersebut memiliki lapisan aquifer yang cukup besar di bawah lapisan tanahnya. Temuan ini didasarkan dari hasil pengukuran timnya beberapa waktu lalu.
“Kami mengukur tekanan air pori di bawah itu ada lapisan aquifer yang besar. Solusinya, kawasan itu dikembalikan sesuai fungsi alamnya sebagai wilayah tangkapan air dengan menanam pohon keras,” terangnya.
Baca Juga: Ngeri! Tanah Bergerak di Dusun Brau Kota Batu, 10 Rumah dan Sekolah Retak hingga Jalan Ambles
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk menemukan solusinya. Mengingat ada banyak nyawa yang terancam keselamatannya, terutama anak-anak sekolah.
Solusi paling konkrit kata Aries hanya satu yaitu pindah atau relokasi ke tempat yang aman. ”Posisi sekolah sangat rawan dan akan berdampak pada keselamatan murid apabila dibiarkan tetap bersekolah di sana,” kata Aries usai berkunjung ke lokasi, Senin (18/3/2024).
Aries berharap pihak desa dan kecamatan proaktif mencari solusi lahan relokasi yang aman dan tidak jauh dari Dusun Brau. Selain itu, ia mengimbau masyarakat juga memahami resikonya jika tetap bertahan di kawasan itu.
Baca Juga: Terancam Roboh Akibat Tanah Bergerak, Nasib Sekolah di Kota Batu Belum Jelas Hingga Kini
”Ini (pergerakan tanah, red) kan sudah terjadi hampir tiap tahun. Mungkin saat ini gak parah, tapi gak tau ke depannya. Tapi saya pikir, keputusan relokasi sudah tepat, nanti akan kami kaji lagi secara utuh sebelum melakukan relokasi,” ungkapnya.
Sejauh ini, Pemkot Batu mendorong agar pihak desa dan camat bisa segera mencarikan lahan relokasi yang lain. Nantinya, Pemkot Batu akan mendukung penuh bisa dengan cara tukar guling tanah dengan Pemkot Batu.
”Misal dari kecamatan dan desa cepat mencari tanah, semakin cepat pula pengurusan administratif di tingkat kami di Pemkot,” harapnya.
Sejauh ini, ditambahkan Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu, pihaknya telah menemukan 3 titik kawasan aman di Dusun Brau yang tepat untuk dijadikan lahan relokasi. Solusi ini didasarkan dari keinginan warga yang tidak ingin dipindah jauh dari dusun.
”Hanya solusi relokasi ini yang paling tepat karena dari sejumlah kajian bahwa kawasan ini memang tidak direkomendasikan untuk ditempati karena kondisi tanah yang labil. Bahkan solusi membuat tanggul maupun sumur pelegah ini juga tidak cukup menyelesaikan masalah ini,” kata Agung.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko