Malang, tugumalang.id- Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan rumah tangga petani terkait pengelolaan keuangan, Aliansi Petani Indonesia (API) bersama Asosiasi Petani Sridonoretno dan Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, melaksanakan Pelatihan Literasi Keuangan Pedesaan.
Pelatihan itu berlangsung 5-6 Desember 2023, bertempat di Halaman Kantor Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, Dusun Purwosari, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Selain meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan rumah tangga petani dalam urusan pengelolaan keuangan, harta kekayaan, dan pendapatan-pengeluaran rumah tangga petani di basis anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, pelatihan itu juga untuk meningkatkan pemahaman tentang praktik menabung dan pelayanan serta produk-produk jasa keuangan yang ada.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30-an perwakilan petani anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama dari tiga desa, yakni Desa Sukodono, Desa Srimulyo, dan Desa Baturetno. Bertindak sebagai narasumber CU Sawiran dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang.
Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama merupakan lembaga yang dibentuk Asosiasi Petani Sridonoretno. Keanggotaannya berbasis rumah tangga petani di 3 Desa. Seperti Desa Srimulyo, Desa Baturetno, dan Desa Baturetno Kecamatan Dampit.
Dua organisasi tersebut merupakan anggota dari Aliansi Petani Indonesia (API). Pembentukan koperasi ini diawali dengan pra koperasi pada tahun 2016. Kemudian terbentuk koperasi pada tahun 2017.
Pembentukan Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama ini ditujukan sebagai wadah untuk pemasaran bersama hasil-hasil komoditas dari petani setempat berupa komoditas kopi. Sebagaimana wadah untuk pemasaran bersama, upaya yang telah dilakukan Koperasi Sridonoretno.
Baca Juga: Desa Nabung Saham Batch II Digelar FEB Unisma dengan Pembukaan Seminar dari OJK
Di antaranya menaikkan nilai tambah kopi dengan standar-standar pengelelolaan pasca-panen yang ideal. Seiring berjalannya waktu, Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama meningkatkan misi keorganisasian dan pelayanannya kepada anggota. Salah satunya berupa pengembangan kapasitas pengetahuan anggota untuk menaikkan nilai kesejahteraan rumah tangga petani.
Dalam pembukaannya, Heryanto, Ketua Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama menyampaikan, bahwa sudah lima tahun Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama berproses dengan target di lima tahun pertama ini menguatkan pondasi kelembagaan atau keorganisasian dari Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama.
”Sehingga, tahap atau proses berikutnya bagaimana koperasi menambah dan menyediakan pelayanan-pelayanan terhadap anggotanya. Mengingat, dalam hal ini, pemasaran bersama yang menjadi pelayanan inti dari koperasi sudah berlangsung sejak awal,” kata Heryanto.
Sementara Chatarina, Pengawas Koperasi SDR MB menekankan, bahwa setelah ini Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama akan melangsungkan kewajiban Rapat Amggota Tahunan (RAT) sebagai Koperasi.
Baca Juga: Produsen Kopi Robusta Terbesar Dunia, Vietnam Pernah Belajar dari Indonesia
”Dalam hal ini, meski pengelolaan kelembagaan koperasi selama ini secara keseluruhan di jalankan oleh petani, setidaknya kewajiban-kewajiban kelembagaan secara administrasi juga harus kita penuhi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Petani Sridonoretno, Sukrianto mengatakan, keberlangsungan koperasi Sridonoretno Makmur Bersama, sebagai kapal dagang dari asosiasi petani Sridonoretno tentu diharapkan menjadi wadah yang optimal untuk mengupayakan kenaikan tingkat pendapatan dan kesejahteraan bagi rumah tangga petani anggota dengan usaha bersama yang dikelola.
Pada kesempatan yang sama, Izzudin, perwakilan Aliansi Petani Indonesia, mengatakan kegiatan ini merupakan program Aliansi Petani Indonesia bersama dengan Asian Farmers Association (AFA), Asiadhrra, APFP-FO4A dan IFAD untuk meningkatkan kapasitas petani anggota Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama dalam hal literasi keuangan.
Secara keseluruhan, kata Izzudin, program tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas produktivitas usaha dari Koperasi Sridonoretno Makmur Bersama. Jadi, pada kesempatan kali ini, kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan ini menyasar rumah tangga petani untuk meningkatkan literasi keuangan di tingkat kelompok-kelompok anggota.
”Selain itu, pemahaman Literasi Keuangan merupakan suatu hal yang pada saat ini dirasa perlu untuk dimasifkan,” jelasnya.
Sementara itu CU Sawiran, sebagai Narasumber dan fasilitator, berbagi pengalaman dan praktik-praktik pengelolaan keuangan, khususnya pada rumah tangga pertanian. Keterlibatan CU Sawiran ini menjadi dorongan dan motivasi tersendiri. Mengingat kedua lembaga atau organisasi ini memiliki latar belakang sama yang lahir dari komunitas petani dan peternak di pedesaan.
Materi-materi yang disampaikan meliputi Ekonomi Rumah Tangga Petani, Pengelolaan Keuangan untuk Rumah Tangga dan Usaha Pertanian, Manajemen Tabungan, Jasa-jasa dan produk fasilitas lembaga keuangan, dan Keamanan Keuangan bagi rumah tangga. Sayangnya, pada Literasi Keuangan Pedesaan kali ini OJK Malang belum dapat hadir.(*)
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
editor: jatmiko