Pada pembukaan Desa Nabung Saham batch II, pelaksanaan kegiatan menggunakan platform zoom meeting, agar mampu menjangkau wilayah lebih luas di Malang Raya dan Kabupaten Pasuruan, pada Jumat, (5/8/2022).
Acara ini dihadiri Nur Diana SE., MSi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA. Sugiarto Kasmuri, Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan Malang. Dewi Sriana Rihantyasni, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jatim. Adhe Citra Widiatmoko, East Regional Manager PT Indo Premier Sekuritas Malang. Subangun, Analisis Kebijakan Ahli Muda pada Bagian Perekonomian Setda Kab. Malang.
Menurut Diana, Ini merupakan langkah nyata sumbangsih FEB UNISMA mendukung Gerakan peningkatan literasi keuangan yang masih minim. Terutama bagi warga desa. Maraknya investasi bodong yang merugikan masyarakat menjadikan Program ini sangat bermanfaat.
Menurut Diana, dengan Program Desa Nabung Saham akan digelar berbagai kegiatan. Sepeti edukasi dan sosialisasi investasi di pasar modal. Analisis teknikal dan fundamental dalam berinvestasi menggunakan aplikasi. Aplikasi itu dapat digunakan pada sebuah gadget. Kemudian ditutup dengan Kompetisi Desa Nabung Saham.
Diana berharap program desa nabung saham dapat berjalan secara berkelanjutan. Dapat mewujudkan inklusi keuangan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan menurunkan tingkat kemiskinan di desa.
”Karena masyarakat desa biasa menyimpan aset dalam bentuk barang. Atau simpanan yang kurang produktif. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung implementasi program Desa Nabung Saham,” katanya.
Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Desa
Sementara itu Adhe Citra Widiatmoko, kegiatan desa menabung batch II ini sangat menarik. Apalagi tujuannya meningkatkan literasi masyarakat hingga masuk ke daerah semalang raya.
”Tidak menutup mata angka literasi masyrakat kita terutama di pasar modal memang masih kecil. Kegiatan ini merupakan merupakan sebuah ikhtiar dari Galeri Investasi FEB UNISMA dalam membentuk investor muda. Diharapkan dapat menciptakan literasi keuangan yang bisa merata di kalangan pedesaan. Dapat menentukan arah ke depan yang belakangan ini banyak sekali investasi bodong atau tipu-tipu,” jelasnya.
Sedangkan Dewi Sriana Rihantyasni menyampaikan, bahwa COVID-19 masih menyerang Negara Indonesia. Dengan nama yang berbeda-beda. Tetapi gencarnya vaksinasi dapat dilakukan pemerintah untuk menjadi lebih baik khsuusnya keuangan. Investasi ilegal merajalela.
Selain vaksin kesehatan, dunia keuangan ternyata membutuhkan vaksin keuangan. Seperti inilah vaksin keuangan yang dapat diajadikan tombak besar. Yakni sosialisasi edukasi di bidang keuangan. Termasuk juga sosialisasi edukasi tentang investasi di pasar modal. Seperti diketahui literasi ini masih rendah untuk masyarakat di indonesia khususnya masyrakat pedesaan.
”Oleh karena itu Bursa Efek Indonesia hadir untuk mendukung semua kegiatan sosialisasi edukasi tentang pasar modal. Seperti yang dilakukan Galeri Investasi BEI FEB UNISMA. Banyak perubahan yang digerakkan Galeri Investasi BEI FEB UNISMA. Pada batch I hanya melakukan edukasi di 6 desa. Tetapi kali ini ada 20 desa. Bahkan tidak hanya malang raya melainkan menginjak kabupaten Pasuruan,” jelas Dewi.
”Hal ini menunjukkan progress yang luar biasa. Saya mengapresiasi kepada Pengurus Galeri Investasi BEI FEB UNISMA dan jajaran Dekan FEB Unisma,” katanya lagi.
OJK: Program Desa Nabung Saham akan Dilombakan
”Sedikit saya sampaikan bahwa ekonomi kita cukup terpuruk luar biasa saat ini. Kita sudah melewati masa recovery yang dihapkan pada tantangan yakni inflasi. Saya sangat menyambut gembira dari even Desa Nabung Saham Batch II. Denga tema yang luar biasa lindungi keuangan lindungi masa depan,” katanya.
Menurut Kasmuri pentingnya investasi bagi masyarakat, serta bagaimana membedakan investasi yang legal dan ilegal.
”Berbicara investasi tidak lepas dari cara mengelola keuangan karena mengelola keuangan itu juga perlu investasi di dalamnya. Oleh karena itu pintar-pintar kita dalam mengelola uang. Supaya apa yang dibutuhkan tercapai,” ujarnya.
Dalam materi juga disampaikan mengenai risiko-risiko pada produk investasi. Risiko didalam investasi ada dua jenis. Yaitu resiko sedang, contohnya seperti reksadana. Selain risiko sedang ada juga resiko tinggi, misalnya saham. Dan masih banyak penyampaian lainnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id