Tugumalang.id – Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menyelenggarakan Webinar Hybrid dengan tema “Akuntan Unggul di Era Digital”, pada Selasa, 7 Desember 2021.
Kegiatan yang menjadi puncak dari rangkaian AFEST 2021 ini, mengundang narasumber yakni Dr Pujiono SE MSi Akt CA, Direktur Kantor Jasa Akuntan Puji dan Rekan yang juga aktif di IAI Wilayah Jawa Timur dan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia Chapter. Selain itu, juga ada Nilam Yuninda, Kepala Bagian Pengawas Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam acara ini juga dilakukan penandatangana MoA antara FEB Unisma dengan Kantor Jasa Akuntan Puji dan Rekan sebagai implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tridharma Perguruan Tinggi.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSI didapuk untuk memberikan opening speech. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa tren revolusi industri 4.0 yang dipicu oleh perkembangan pesat di bidang teknologi, komunikasi, informasi, serta Era Society 5.0 memunculkan tantangan baru di mana persaingan semakin ketat dan kemampuan semakin runtuh tergantikan oleh teknologi.
Untuk itu, kata dia, akuntan harus berbenah diri agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“Perkembangan teknologi telah mengubah peran dari akuntan profesional memberikan peluang baru untuk menambah nilai bisnis, untuk itulah kemampuan akuntan profesional akan didukung oleh peningkatan otomatisasi di mana tugas-tugas rutin maupun transaksional telah membebaskan profesional keuangan untuk menerapkan keterampilan mereka di tempat lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengajak generasi milenial untuk mempersiapkan dan meningkatkan skill di mana harus melakukan mastering skill, opening mind, adaptif, dan menanamkan nilai etika yang kuat untuk dapat bertahan menghadapi perubahan dan terus memberi kontribusi terhadap peradaban.
Dia menambahkan, akuntansi yang merupakan program studi yang banyak diminati ini, merupakan jembatan yang baik sehingga profesi akuntansi adalah profesi yang menjanjikan.
Sementara itu, dalam paparannya, Pujiono mengupas redefinisi akuntansi di Era Industri 4.0, di mana akuntansi mengalami redefinisi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan pemeriksaan akuntansi/auditing.
Kata dia, redefinisi akuntansi data keuangan memproses informasi keuangan dan laporan keuangan. Akuntansi keuangan adalah cabang akuntansi yang berkaitan dengan pelaporan informasi keuangan kepada pihak eksternal. Prinsip akuntansi keuangan berubah-ubah dan disesuaikan dengan kebutuhan pemakai informasi keuangan serta sistem bisnis.
“Akuntansi manajemen terdiri dari beberapa profesi di antaranya CIMA, ICMA, CMA, dan ICMAP. Pemeriksaan akuntansi/auditing sertifikasi profesi CPA, QIA dan CIA, dan CFrA, CFE,” jelasnya.
Sementara itu, Nilam menyampaikan materi mengenai peran akuntan dalam transformasi perbankan Indonesia. Kata dia, OJK yang bertugas dan berfungsi mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan turut serta mengawal tranformasi digital perbankan yang antara lain meliputi data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, dan tatanan institusi.
“Dalam hal bertugas sebagai regulator, OJK berperan dalam beberapa hal yaitu memperkuat tata kelola dan manajemen risiko IT, mendorong penggunaan IT Game-Changers, mendorong kerja sama terkait teknologi, mendorong implementasi advanced digital bank,” jelasnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta webinar. Dengan berakhirnya sesi tanya jawab, kegiatan ini berakhir dan berjalan dengan lancar. Diharapkan peserta dapat memperoleh value dan mengimplementasikannya.(ads)