Oleh Tasya Annisa*
MALANG — Zaman semakin berkembang, kebutuhan informasi di kalangan masyarakat pun semakin meningkat. Hingga akhirnya muncul berbagai macam informasi dari segala sumber yang kemudian diterima mentah-mentah oleh masyarakat sekalipun belum tentu kebenarannya.
Namun yang mengherankan, hal tersebut pada kenyataanya tidak hanya terjadi pada masyarakat awam melainkan juga termasuk para pendidik dan kaum terdidik. Padahal akan bahaya sekali apabila informasi yang diperoleh tersebut ternyata tidak benar adanya. Sehingga dengan demikian akan berpotensi menimbulkan kesalahanpahaman atau bahkan pertikaian antara satu sama lain karena merasa berbeda pendapat terkait suatu informasi.
Sebagian orang mungkin telah berupaya untuk menggali informasi dengan bijak dan tidak hanya mengambil dari satu referensi semata. Namun bagaimana dengan yang mudah percaya begitu saja?. Akankah turut berpotensi menimbulkan rusaknya sistem pendidikan yang ada?.
Sebagaimana telah diketahui bersama, fenomena di atas sering kita kenal dengan istilah “hoax”. Kata hoax berasal dari bahasa Inggris dan secara sederhana dapat diartikan sebagai berita bohong atau diartikan pula informasi palsu.
Untuk mengenal ciri-cirinya sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya saja terkadang pemberi informasi memiliki siasat berupa pencantuman salah satu nama tokoh yang seolah memiliki peran penting. Selain itu, tidak jarang yang mengirimkan informasi tersebut ialah sosok penting pula seperti halnya pendidik. Sehingga memungkinkan bagi peserta didik atau bahkan menjalar hingga masyarakat secara luas untuk mudah mempercayainya.
Hal tersebut tentu berpotensi terhadap kurang maksimalnya sistem pendidikan yang sedang berjalan. Lantas cara mudah seperti apakah yang dapat kita tempuh untuk mengetahui informasi tersebut hoax ataukah tidak?.
Ternyata salah satunya ialah dengan menggunakan aplikasi pendeteksi hoax. Maka apabila ditanya, apakah benar ada aplikasi yang demikian itu?. Tentu jawabannya ialah ada. Aplikasi tersebut dapat kita unggah melalui Play Store. Adapun aplikasi yang dimaksud bernama Hoax Buster Tools. Aplikasi ini dirilis pada tanggal 29 Januari 2018 oleh tim MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dan bekerja sama dengan beberapa pihak. Semestinya Indonesia bangga karena aplikasi tersebut merupakan karya anak bangsa.
Dengan dilengkapi berbagai tools di dalamnya, baik pendidik, peserta didik, hingga masyarakat secara umum dapat dengan mudah mendeteksi kebenaran suatu informasi atau berita bahkan hingga pada gambar dan video. Adapun tools tersebut mulai dari lapor hoax, alat pencarian, alat cek gambar, media sosial, alat cek video, pengecekan orang, dan satu lagi ialah spesial yang memuat hal-hal berkaitan dengan hoax itu sendiri.
Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana cara kerja aplikasi tersebut tentunya silahkan mengunggahnya terlebih dahulu. Pengaplikasiannya sebab cukup mudah. Kita hanya perlu mengetikkan kata kunci pada mesin pencarian di salah satu tools yang telah tersedia. Kemudian tunggu hasil deteksi oleh aplikasi. Cukup mudah bukan?.
Hadirnya aplikasi tersebut tentunya secara tidak langsung turut membantu siapapun yang bergerak dalam bidang pendidikan ketika hendak mencari keabsahan suatu informasi atau berita, sekaligus juga dapat mengedukasi masyarakat. Sehingga mereka telah memiliki upaya agar tidak mudah percaya begitu saja. Dengan demikian konflik apapun terkait sistem pendidikan terutama akan lebih mudah untuk dicegah. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
*Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Malang.