MALANG – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kian dipercaya sebagai kampus unggul dengan segudang prestasi. Bahkan, kampus multikultural ini berhasil menempati peringkat 2 nasional sebagai kampus dengan startup terbanyak yang lolos pendanaan program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI).
Kepala Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Unikama Jacob Win menjelaskan, sebelumnya Kemendikbud meluncurkan program ASMI. Lantas, Unikama mengirimkan 9 start up hasil binaan Pusat Bisnis dan Kewirausahaan untuk mengikuti seleksi yang diikuti ribuan peserta itu.
Selanjutnya, ke 9 startup ini mengikuti seleksi tahap 1. Alhasil 6 startup lolos dan berlanjut mengikuti seleksi tahap 2 sampai akhirnya 5 startup Unikama lolos dan mendapatkan pendanaan.
“Dengan lolosnya ke 5 startup ini Unikama menempati peringkat 2 nasional sebagai kampus dengan startup terbanyak yang lolos program ASMI,” katanya, Rabu (9/6/2021).
Menurut Jacob, pihaknya memang serius ingin melahirkan banyak start up yang kompeten dan unggul dibidangnya. Diantaranya, para mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah Kewirausahaan, namun juga mendapatkan pembinaan dan langsung praktek membangun startup di Pusat Bisnis dan Kewirausahaan.
“Disini para mahasiswa didampingi oleh para dosen yg memiliki sertifikasi sebagai Pendamping Wirausaha. Mreka juga dibimbing langsung oleh para mentor dari startup dan praktisi bisnis serta disupport oleh para Coach Bisnis Profesional yg bersertifikasi internasional,” tukasnya
Untuk bisa menggaet mahasiswa agar tertarik, diakui Jacob menjadi tantangan tersendiri karena tidak menjadi program wajib yang diikuti oleh mahasiswa. Kendati demikian, dengan sosialisasi intens melalui Biro Kemahasiswaan serta edukasi melalui program-program yang diadakan secara rutin mampu memotivasi mahasiswa untuk mengikuti program inkubasi itu.
“Hasilnya kita mampu memotivasi mahasiswa unt datang ke Pusat Bisnis dan Kewirausahaan serta mengikuti program inkubasi. Pusat Bisnis dan Kewirausahaan juga menjaring mahasiswa melalui peran Duta Wirausaha Unikama,” paparnya
Kelima start up tersebut yakni, Edunasia, Inafund, Rakryan, Agronesia dan Tanibisa. Fokusnya, masih kata Jacob, tentu berbeda di setiap start up-nya. Selain pertanian, edukasi ada juga yang finansial. “Tapi semuanya startup digital,” tegas pria yang kesehariannya sebagai dosen dan Coach Bisnis itu.
Kedepan, ia berharap agar para startup ini dapat berkembang menjadi perusahaan yang mengangkat nama Unikama dan memberikam dampak lebih besar bagi masyarakat. “Sekaligus menginspirasi mahasiswa untuk berani memulai langkah menjadi entrepreneur sejak dini,” tandasnya (ads)