Tugumalang.id – Komisi C DPRD Kota Batu meminta agar pengelolaan Pasar Induk Among Tani Kota Batu berjalan profesional dan tertata. Salah satu solusinya adalah dengan membentuk Dinas Pasar khusus.
Sebelumnya, pasar tradisional itu hanya dikelola oleh UPT Pasar sehingga manajerial pengelolaan sangat terbatas. Dengan kata lain, kehadiran pasar dengan segala fasilitas baru dan konsep pasar wisata ini juga harus dikelola secara kompeten melalui peningkatan status UPT Pasar menjadi dinas.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari, menuturkan kekhawatirannya bahwa pasar ini tetap sepi. Padahal, bangunan dan fasilitas pendukungnya sangat lengkap.
Baca Juga: Kendaraan Wisata Hasil Swadaya Supir Angkot Kota Batu Tak Kunjung Beroperasi
“Dikhawatirkan UPT Pasar ini nanti kelabakan dan akhirnya tidak bisa meramaikan pasar sebesar ini. Apalagi juga berpotensi menjadi pasar wisata,” ungkap dia.
Sebab itu, Khamim berharap agar pasar ini bisa dikelola oleh Dinas Pasar tersendiri. Dengan begitu, asas kebermanfaatannya bisa maksimal. Selain menambah perekonomian, juga bisa menjadi pusat kegiatan event perekonomian.
“Seperti bazar murah, bahkan kegiatan seni kan juga bisa memanfaatkan area lobi ini untuk meramaikan pasar ini,” kata dia.
Namun, usulan ini rupanya masih memerlukan tahapan lebih lanjut. Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan (Diskumperindag), Eko Suhartono, rupanya masih tetap akan mempertahankan UPT Pasar.
Baca Juga: Warga Kota Batu Urunan Pasang Portal Pembatas di Jalur Maut Klemuk
“Karena kalau UPT ini kan sudah punya regulasi sehingga operasional pasar bisa segera jalan pada Juni 2023 nanti,” ungkapnya.
Nanti, jika sekiranya pengelolaan dengan sistem UPT dirasa kurang mumpuni, maka Diskumperindag akan segera melakukan evaluasi. Namun alih-alih membentuk dinas, Eko lebih memilih status kelola pasar dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Seperti diketahui, pengerjaan mega proyek Pasar Among Tani Kota Batu sudah rampung 100 persen pada Mei 2023 ini. Dengan begitu, sebanyak 3.306 pedagang akan menempati kiosnya masing-masing maksimal pada Juni 2023 mendatang,
Total ada sekitar 3.306 pedagang yang terhimpun akan menempati bangunan yang diklaim ramah lingkungan di atas lahan seluas 36 hektar tersebut. Tiap lantainya, akan ditempati sesuai jeniz zona dagangannya masing-masing.
Saat ini, bangunan pasar telah dilakukan proses serah terima tahap satu dari pihak kontraktor ke Kementerian PUPR dengan masa perawatan sampai September 2023 mendatang. Setelahnya, baru akan dilakukan serah terima kepada Pemkot Batu.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A