Tugumalang.id – Operasional kendaraan wisata yang dibangun secara swadaya oleh para supir angkot di Kota Batu, Jawa Timur, tak kunjung berjalan. Total sudah ada 12 Kendaraan Angkutan Wisata Kota Batu (Kawanku) itu sudah rampung.
Kendaraan ‘Kawanku’ ini dibangun sendiri oleh supir angkot di Kota Batu untuk memperbanyak pilihan transportasi wisata di Kota Batu selain dokar. Namun, hingga kini operasional kendaraan itu tak kunjung berjalan karena masalah administrasi yang ditangani oleh Dinas Perhubungan Kota Batu.
Salah satu sopir odong-odong, Suep, menagih janji pada Dishub Kota Batu terkait pengurusan administrasinya ke Kemenhub. Sudah sekitar setahun ini, mereka hanya mendapat janji-janji saja tanpa ada penjelasan secara gamblang.
Baca Juga: Pengunjung Wisata Batu Flower Garden Turun Hingga 70 Persen
“Kami merasa digantung begitu saja. Ini untuk bangun (modifikasi) kendaraan ini saja sudah habis sekitar Rp 30 juta. Lah terus kapan kita jalan buat mengganti semua uang itu,” ujarnya pada awak media, Selasa (23/5/2023).
Masalahnya, kendaraan untuk mendukung program pariwisata Kota Batu itu sudah rampung dibangun semua. Sekarang, tinggal proses perizinan dari Dishub Kota Batu ke Kemenhub.
“Karena kalau digantung gini terus kapan kita cari uangnya untuk mengembalikan modal kami Rp 30 juta tadi. Saya merasa nangis batin,” kata Suep.
Hal senada dikatakan Ketua 9 Jalur Angkutan Umum Kota Batu, Heri Junaedi, bahwa pihaknya juga tengah menunggu proses perizinan yang menjadi tanggung jawab Dishub Kota Batu. ”Sampai saat ini belum selesai, padahal kendaraan sudah ready semua,” tegasnya.
Baca Juga: Industri Pariwisata Kota Batu Meningkat, tapi PAD Melempem
Kebutuhan kendaraan atau mobil wisata di Kota Batu, Jawa Timur, sebenarnya sudah menjadi gagasan sejak lama dari para pelaku transportasi di Kota Wisata tersebut. Bahkan mereka berinisiatif sendiri untuk membuat kendaraan wisata alternatif.
Alternatif kendaraan ini muncul akibat konflik antara supir angkot dan odong-odong. Akhirnya dibuat jalan tengah dengan memodifikasi mobil angkot namun dengan tampilan berbeda.
Ini dibuat sebagai solusi agar pengusaha angkot tetap dapat bertahan hidup dan diberi ruang kontribusi terhadap sektor pariwisata. Selain itu, diharapkan juga wisatawan dapat memiliki sejumlah kendaraan alternatif wisata selain dokar.
Baca Juga: Wagub Jatim dan JWM Dorong Kebangkitan Pariwisata Kota Batu
Diketahui, wacana kendaraan wisata ini mencuat setelah Kota Batu dikritik sebagai kota wisata namun minim alternatif kendaraan wisata. Sebab itu, Pemkot Batu mulai melirik untuk menghadirkan kendaraan khusus wisata. Seperti halnya bus Macito yang digagas Pemkot Malang.
Jika ada kendaraan seperti ‘Bus Macito’, magnet wahana wisata di Kota Batu akan semakin kuat. Salah seorang wisatawan, Budiman S (45) juga ikut mengusulkan agar Kota Batu memiliki semacam kendaraan atau mobil wisata dalam kota.
”Iya, kenapa gak ada bus wisata gitu ya disini? Saya kira bus wisata itu pas banget kalau ada di sini. Jadi pengunjung bisa lebih puas jalan-jalan,” kata dia.
Selama ini, ketika dirinya ke Alun-alun Kota Batu, praktis hanya melakukan aktivitas jalan-jalan saja. Kadang, anaknya ia sewakan skuter agar tidak bosan. ”Misal ada bus wisata gitu pasti lebih seru,” ujarnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, juga merasa tertarik menghadirkan kendaraan wisata itu. Hanya saja memang butuh waktu yang tidak sebentar. Terlebih, kendaraan wisata juga memerlukan infrastruktur penunjang lain.
”Seperti tempat parkirnya, rest area, juga harus ada terminal C. Semua harus disiapkan dulu sebelum melangkah ke pengadaan kendaraan wisata,” kata Aries.
Jika tidak dipenuhi, sambung Aries, dikhawatirkan akan muncul masalah-masalah baru. Aries sendiri bahkan berencana mulai menggodoknya selama masa dia menjabat. Jadi, untuk saat ini, mereka belum punya gambaran utuh soal kendaraan wisata apa yang cocok dihadirkan di Kota Batu.
”Mungkin bisa kita realisasikan 1 sampai 2 tahun mendatang. Karena itu tadi infrastruktur penunjang juga harus disiapkan. Kalau tidak, nanti bakal ada masalah baru,” tegasnya.
Bicara potensi soal keberadaan kendaraan wisata ini, Pemkot Malang terbilang berhasil melahirkan daya tarik lain dari Kota Malang. Dengan Bus Macito, warga dan wisatawan bisa berkeliling Kota Malang dari atas shuttle bus. Hingga kini, Pemkot Malang malah menambah hingga 5 armada bus.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A