MALANG – Umat Tridharma di Kota Malang yang terdiri dari kepercayaan Tao, Kong Hu Chu dan Buddha saling berbaur untuk merayakan Hari Raya Imlek. Sikap saling menghargai tampak lekat di antara ketiga kepercayaan itu saat beribadah di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang.
Wakil Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Kota Malang, Herman Subianto mengatakan bahwa nenek moyang tiga kepercayaan itu memang telah mengajarkan sikap toleransi. Bahkan Tridharma sendiri terbentuk atas nilai toleransi.
Sikap toleransi ini bahkan juga ditunjukkan ketika salah satu kepercayaan itu menjalankan ibadah. Maka penganut dari tiga kepercayaan ini akan ikut beribadah bersama.
“Ini menggambarkan sikap toleransi kami. Sehingga tidak sampai ada perselisihan,” ujarnya, Selasa (1/2/2022).
“Tridharma harus menjadi lilin sebagai lambang sekaligus simbol penerang,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga muslim Kota Malang, Mutia Arrosyida mengaku sengaja datang bersama anaknya ke Klenteng Eng An Kiong untuk mengajarkan sikap toleransi kepada anaknya.
“Saya berharap anak saya bisa menghargai perbedaan. Meski kami seorang muslim, kami tidak merayakan tahun baru Imlek. Tapi bukan berarti kami harus menutup mata,” katanya.
“Ini adalah kultur, ini adalah budaya yang perlu kita kenalkan ke anak anak bahwa kita ada di Indonesia. Tidak semua sama seperti kami (muslim). Kami perlu mengetahui tradisi tradisi yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Menurutnya, sikap toleransi memang harus ditanamkan sejak dini ke generasi muda. Dengan demikian, maka generasi muda tak akan mudah terpecah belah.
“Kita di Indonesia itu berbeda beda, jadi kita harus sering mengedukasi anak anak kita bahwa perbedaan itu ada di sekeliling kita dan harus menghargai itu,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko