Tugumalang.id – Sampai sekarang masyarakat Indonesia masih meyakini berbagai mitos horor dan setiap daerah pun memiliki mitosnya sendiri. Mitos horor ini ada yang meyakini keberadaannya, ada juga yang menganggapnya sebatas cerita rakyat.
Tak bisa dipungkiri, mitos tersebut berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis dan horor. Bagi mereka yang memercayai mitos tersebut kemudian melanggar maka akan terjadi sesuatu menurut apa yang diyakininya. Berikut 5 mitos horor di Indonesia yang dipercaya hingga kini.
Baca Juga: Mengungkap 5 Alasan Dibalik Mitos Larangan Menjelang Magrib yang Dipercaya Sejak Dulu
1. Nenek gayung
Salah satu mitos horor yang lumayan populer di ingatan adalah nenek gayung. Mitosnya nenek gayung itu memakai kebaya hitam, rambutnya putih, panjang dan yang paling khas adalah membawa gayung dan tikar di malam hari di jalan sepi nan gelap gulita.
Kenapa dinamakan nenek gayung? Konon nenek gayung itu memakai ilmu hitam dan membawa gayung untuk mencari korban tumbal untuk dimandikan.
2. Larangan di Malam Satu Suro
Masyarakat Jawa masih sangat percaya akan mitos pada malam satu suro. Karena di malam tersebut akan mendatangkan nasib buruk, kesialan sehingga banyak kegiatan yang dilarang mulai dari mengadakan pernikahan, hajatan sampai membangun rumah dan bepergian jauh.
Baca Juga: Sederet Mitos Ayam Walik, Bisa Mendeteksi Kehadiran Makhluk Halus
3. Memakai pakaian hijau di pantai selatan
Jika kalian senang jalan-jalan ke pantai, khususnya pantai selatan hindari memakai pakaian hijau karena warna tersebut merupakan warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Konon, jika memakai hijau akan dibawa oleh Nyi Roro Kidul dan tak pernah kembali lagi.
4. Menyanyikan lagu Lingsir Wengi
Lagu Jawa yang diciptakan oleh sunan Kali jaga yang digunakan untuk mengusir bala, namun berbeda dengan sekarang jika menyanyikan lagu ini dipercaya akan mendatangkan sosok hantu. Dengan alunan musiknya yang penuh nuansa mistis lagu ini jarang sekali diputar atau dinyanyikan apalagi di malam hari.
5. Kuyang
Mitos ini berkembang di Kalimantan dimana kuyang tersebut merupakan sosok perempuan dengan organ tubuhnya yang terlihat jelas. Seperti nenek gayung, kuyang juga memakai ilmu hitam dimana ia mengincar ibu hamil dan bayinya untuk dihisap darahnya.
6. Pantangan di Gunung Lawu
Bagi kalian yang suka mendaki perlu dijadikan pengingat bahwa banyak sekali peraturan baik itu tertulis atau tidak yang sebaiknya diikuti jika ingin selamat. Hal itu bukan tanpa alasan karena kita hidup berdampingan dengan berbagai makhluk baik yang terlihat atau tak kasat mata seperti di gunung lawu banyak mitos yang beredar yang masih diyakini faktanya.
Selain terdapat pasar ghaib, konon jika mendaki di gunung ini harus dengan anggota yang berjumlah genap, tidak boleh ganjil karena akan ada makhluk ghaib yang ikut serta jika ganjil.
Penulis: Fitriatul H. (Magang)
Editor: Herlianto. A