BATU, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Batu bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Batu mensukseskan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) di Kota Batu. Total ada 3 tanda patok yang dipasang di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jumat (3/2/2023).
Menurut Kepala BPN Kota Batu Haris Suharto program ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat memasang dan menjaga tanda batas tanah. Ini penting untuk meminimalisir sehingga bisa meminimalkan konflik atau sengketa tanah.
Sebelumnya, BPN telah memasang 200 patok tanah. Kegiatan hari ini menjadi rangkaian program PTSL dimana PTSL ini bisa memiliki kepastian hukum terkait kepemilikan tanah. ”Sehingga sengketa atau konflik bisa dihindari,” terang Haris.
BPN sendiri pada 2023 ini juga telah menyediakan 5.007 kuota PTSL yang akan dialokasikan untuk empat desa dan satu kelurahan. ”Harapannya, Kota Batu bisa menjad Kota Lengkap dan seluruh bidang tanah memiliki sertifikat,” jelas Haris.
Program GEMAPATAS yang diinisiasi oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto ini juga digelar seluruh daerah di 33 provinsi di Indonesia. Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap adanya program PTSL bisa memberikan kepastian kepada masyarakat atas kepemilikan batas tanah.
“Harapannya Kota Batu bisa menjadi Kota Lengkap, seluruh tanah bisa bersertifikat dan masyarakat bisa tenang karena memiliki kepastian untuk batas tanah yang dimiliki,” kata Aries.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko