MALANG, Tugumalang.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang telah menyiagakan 43 ambulans yang memiliki peralatan Unit Gawat Darurat (UGD) di seluruh kecamatan di Kabupaten Malang.
Ambulans untuk antisipasi kemungkinan kecelakaan ini tersebar di 39 puskesmas dan dua rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Malang, yaitu RSUD Kanjuruhan dan RSUD Lawang.
“Di dalam ambulans ada alat-alat yang mendukung keselamatan pasien, termasuk UGD berjalan itu. Jadi, begitu ambulans datang, pasien itu sudah masuk dalam UGD karena di dalamnya itu alat-alat UGD,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo, belum lama ini.
Baca Juga: Verifikasi Rampung, Pemkab Malang Akan Aktifkan 172 Ribu PBID Per 1 September 2023
Rencananya, ambulans ini juga akan dilengkapi dengan handy talkie (HT) untuk memudahkan koordinasi di wilayah yang tidak ada internet. HT ini akan dihubungkan dengan jajaran Satlantas Polres Malang, sehingga apabila ada kecelakaan, koordinasi bisa dilakukan dengan cepat.
“Jadi ketika nanti ada laporan kecelakaan, diharapkan semua dengar, sehingga waktu responsnya lebih cepat,” terang Wiyanto.
Ia mengimbau masyarakat untuk tak ragu memanggil ambulans untuk membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit. Ini disebabkan membawa pasien secara sembarangan berpotensi memperparah luka yang dialami oleh pasien.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur, Pemkab Malang Ajukan Kerja Sama Senilai Rp4 Triliun
“Ada yang buru-buru, lalu pasien dimasukkan ke pick up untuk dibawa ke rumah sakit. Pick up itu kan getarannya (kencang). Kalau pasien patah tulang (di punggung), bisa meninggal,” ujar Wiyanto.
Dengan menggunakan ambulans, pasien langsung ditangani oleh tenaga kesehatan dan dibantu dengan peralatan UGD. Untuk layanan ambulans ini, Wiyanto menegaskan bahwa masyarakat tidak dipungut biaya. “Selama ini gratis,” ujarnya.
Jumlah ambulans ini juga dianggap sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang. Sebanyak 39 unit ambulans berada di 39 puskesmas, sementara dua RSUD memiliki masing-masing dua unit ambulans.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A