Tugumalang.id – Tidur adalah serangkaian keadaan perilaku dan fisiologis yang dinamis dan teratur di mana banyak proses penting untuk kesehatan. Siklus tidur kita diatur oleh 2 sistem dalam tubuh yaitu homeostasis tidur atau bangun dan sirkadian atau 24 jam (jam biologis tubuh).
Sistem pertama berfungsi untuk memberi tahu tubuh ketika kebutuhan untuk tidur mulai terbentuk. Setiap orang akan membutuhkan jumlah dan waktu tidur yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan hidup.
Sistem kedua berfungsi untuk mengatur waktu kantuk dan terjaga. Sistem ini dikendalikan oleh sekelompok sel otak yang merespons terang dan gelap.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kebanyakan orang dewasa merasakan dorongan terkuat untuk tidur antara pukul 14.00-16.00 dan 01.00-03.00. Hal ini bervariasi dari orang ke orang, pada remaja waktu ini akan berbeda karena sering mengalami penundaan fase tidur.
Tidur dapat dibagi menjadi empat tahapan. Tiga tahap gerakan mata tidak cepat (non REM) dan satu tahap lainnya gerakan mata cepat (REM).
Seberapa baik istirahat kita tergantung bukan hanya pada total waktu tidur tetapi juga pada seberapa banyak tidur yang kita dapatkan setiap malam serta waktu tidur kita. Berikut 5 tahapan yang kita alami saat kita tidur.
Baca Juga: Tips Menjaga Tubuh Tetap Fit di Tengah Padatnya Aktivitas Sehari-hari
1. Tahap 1 – N1 (Tidur Paling Ringan)
Ketika kita baru tidur, kita memasuki tahap pertama yaitu tahap N1. Tahap pertama dari Non-Rem ini biasanya hanya berlangsung selama 1-7 menit. Tahap ini ditandai dengan melambatnya pernapasan, detak jantung dan gerakan mata serta relaksasi otot. Pada tahap ini gelombang otak kita juga mulai melambat.
Dalam tahap N1, tubuh belum sepenuhnya rileks walaupun aktivitas tubuh dan otak melambat. Biasanya kita masih sadar akan hal-hal di sekitar kita. Sehingga pada tahap ini kita masih mudah terbangun jika ada gangguan.
2. Tahap 2 – N2 (Tidur Ringan)
Tahap 2 masih merupakan periode tidur ringan, sehingga karakteristiknya serupa dengan tahap pertama. Pada tahap kedua dari Non REM ini tubuh memasuki keadaan yang lebih tenang di mana terjadi penurunan suhu, perlambatan detak jantung dan pernapasan serta relaksasi otot.
Pada saat yang sama, gelombang otak menunjukkan pola baru dan gerakan mata berhenti. Secara keseluruhan, aktivitas otak melambat, tetapi ada ledakan aktivitas singkat yang membantu untuk menolak dibangunkan oleh rangsangan eksternal.
Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur
Tahap 2 ditandai dengan gelombang theta. Otak juga mulai menghasilkan semburan aktivitas gelombang otak yang cepat dan berirama yang dikenal sebagai spindel tidur. Hal ini penting untuk pembelajaran dan memori.
Tahap ini berlangsung selama 10 sampai 25 menit selama siklus tidur pertama, dan setiap tahap N2 dapat berlangsung lebih lama pada malam hari. Secara umum, seseorang biasanya menghabiskan sekitar separuh waktu tidurnya dalam tidur N2.
3. Tahap 3 – N3 (Tidur Dalam)
Tahap 3 merupakan tahap di mana kita akan sulit untuk dibangunkan. Pada tahap terakhir dari tidur Non-REM ini, pernapasan dan detak jantung kita berada pada tingkat terlambat dan otot sepenuhnya rileks.
Tahap ini merupakan tahap yang penting untuk perkembangan dan pemulihan tubuh. Hormon pertumbuhan tubuh yaitu HGH dilepaskan untuk memulihkan dan membangun kembali tubuh dan otot dari tekanan dari seharian kita.
Selain itu tahap ini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan dan proses tubuh utama lainnya. Meskipun aktivitas otak berkurang, ada bukti bahwa tidur nyenyak berkontribusi pada pemikiran yang mendalam, kreativitas, dan memori.
Tahap tidur ini juga dimana biasanya terjadi night terror dan sleepwalking. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Tahap N3 ini berlangsung selama 20 sampai 40 menit.
4. Tahap 4 – Tidur REM
Tahap tidur REM adalah dimana biasanya kita mengalami mimpi. Pada tahap terakhir dan terdalam ini aktivitas dan gelombang otak bergerak cepat mirip ketika kita dalam keadaan bangun. Di saat bersamaan gerakan mata bergerak cepat dan kelumpuhan tubuh hampir sempurna, atau dikenal sebagai atonia REM, di mana neuron motorik sepenuhnya terhambat.
Saat lahir, manusia menghabiskan sekitar sepertiga dari 24 jam sehari dalam tidur REM. Seiring bertambahnya usia, persentase tidur REM menurun dengan cepat sehingga sekitar usia 10 tahun, persentase tidur REM dewasa mencapai sekitar 20-25% dari total waktu tidur.
Normalnya, kita akan memasuki tahap REM ketika sudah tidur selama 90 menit. Seiring berjalannya malam, tahapan REM akan semakin lama, terutama di paruh kedua malam.
Walau tahap REM pertama hanya berlangsung beberapa menit, tahap selanjutnya REM dapat berlangsung sekitar satu jam. Tidur REM diyakini penting untuk fungsi kognitif seperti memori, pembelajaran, dan kreativitas.
Demikian tahapan-tahapan ketika kita tidur. Semoga bermanfaat!
Penulis: Angelinne Ivana Simandalahi (Magang)
Editor: Herlianto. A