MALANG – Sebanyak 31 Mahasiswa STIE Malangkucecwara (ABM) dilepas sebagai peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tahun 2022.
Ketua Pelaksana program MBKM ABM, Dra Widanarni Pudjiastuti Ak MSi CA menjelaskan, 31 mahasiswa tersebut terbagi dalam tiga program. Yakni, 8 mahasiswa dari program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 3 mahasiswa program Wirausaha Merdeka, dan 20 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
“Dan sebaliknya, nanti pertengahan bulan September akan menerima 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, insyaallah dari seluruh Indonesia, berasal dari semua pulau sampai Papua,” kata dia.

20 mahasiswa PMM itu, lanjut Widanarni dilepas ke 8 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Seperti, Universitas Bosowa Makassar, Universitas Baiturrahmah Padang, Universitas Marwadewa, Denpasar dan sebagainya.
Sedangkan, 8 mahasiswa MSIB tersebar di berbagai perusahaan, seperti perusahaan keuangan, start up, konsultan, dan lainnya. Serta, tiga mahasiswa program Wirausaha Merdeka diberangkatkan ke Universitas Ciputra Surabaya dan Universitas Brawijaya.
“Jumlah ini mungkin bisa bertambah karena program MSIB ini belum ditutup. Jadi masih terus berjalan. Mungkin besok ada lagi yang lapor diterima dan sebagainya,” jelasnya.
Nantinya, puluhan mahasiswa yang diberangkatkan tersebut akan mengikuti masing-masing program selama satu semester. “Nanti sepulang dari sana, nilai yang diperoleh akan dikonversikan ke nilai yang seharusnya mereka disini. Maksimal 20 SKS,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua STIE ABM, Drs Bunyamin MM PhD menambahkan bahwa sejatinya, program pertukaran pelajar ini telah diimplementasikan oleh STIE Malangkucecwara jauh sebelum adanya program MBKM. Melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Jepang.

“Sebenarnya sebagian besar aktivitas ini sudah pernah dilakukan oleh perguruan tinggi masing-masing. Sebelum ada MBKM, kami juga sudah lakukan dengan Jepang. Tapi tampaknya banyak kelemahan, maka pemerintah menganggap perlu mewujudkan cita-cita sinergitas dunia usaha dengan perguruan tinggi,” terangnya.
Dengan demikian, ia berpesan agar mahasiswa STIE Malangkucecwara mampu menjadi duta kampus ABM di masing-masing tempatnya melakukan program MBKM, baik perguruan tinggi maupun dunia industri.
“Saudara sebagai identitas kampus ketika di luar jadi dalam menunjukkan identitas kampus, baik perilaku saudara, manner, sungguh sangat ditentukan bahwa bagaimana kampus ABM diwakili saudara dimanapun berada termasuk di kegiatan MBKM tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id