Tugumalang.id – Sebanyak 155 hewan ternak di Kabupaten Malang dinyatakan suspek terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Meski begitu, masyarakat diharap tidak panik karena jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan jumlah hewan ternak di Kabupaten Malang yang mencapai ratusan ribu ekor.
“Kami sampaikan bahwa wabah PMK ini sudah masuk di Kabupaten Malang. Prosentasenya masih kecil,” ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Malang, Nurcahyo, pada Sabtu (14/5/2022).
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan wabah PMK. “Kami sudah melakukan pemetaan, pengecekan, inventarisasi, dan pengobatan terhadap ternak-ternak yang terindikasi PMK ini,” imbuh Nurcahyo.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa para peternak di Kabupaten Malang telah terbiasa menjaga kebersihan dan kesehatan hewan ternaknya. “Saat ini peternak sudah mendesinfektan, menyemprot agar steril dan tidak ada virus yang masuk ke kandang,” kata Nurcahyo.
Sebelum ada wabah PMK, kata dia, Disnakkeswan kerap memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para peternak agar mereka bisa mengatasi penyakit yang diderita oleh hewan ternaknya.
“Misalnya kalau ada luka, dikasih antibiotik. Kalau panas ya dikasih obat penurun panas. Kalau memang dalam cuaca yang kurang bagus, dikasih vitamin. Ini sudah kebiasaan dari peternak,” papar Nurcahyo.
Sehingga, meski terpapar virus PMK, ia yakin hewan ternak di Kabupaten Malang bisa cepat sembuh.
Meski begitu, ia menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tidak akan lengah dalam menghadapi wabah ini. “Kami juga sudah melakukan pembatasan terhadap lalu lintas ternak agar penyebaran dan penularannya tidak terjadi secara masif,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id