BATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat ada 152 bencana terjadi sepanjang tahun 2021. Jumlah ini terus meningkat dalam 4 tahun terakhir. Terparah banjir bandang menerjang 7 dusun di Kota Batu pada 4 November 2021 lalu. Total 80 rumah rusak dan 7 korban jiwa meninggal.
Warga Kota Batu diimbau waspada seiring kejadian bencana yang meningkat dari tahun ke tahun. Sebut saja ads 95 kejadian bencana pada 2018. Lalu, meningkat jadi 115 bencana di tahun 2019 dan 114 bencana di tahun 2020.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menguraikan bencana yang terjadi di kota apel ini didominasi bencana alam. Khususnya tertinggi di Kecamatan Bumiaji yang jumlahnya mencapai 74 kali. Begitu juga di Kecamatan Batu 53 kali dan Kecamatan Junrejo 25 kali kejadian bencana.
Agung menuturkan bencana alam kerap terjadi mengingat letak topografi kota yang ada di kawasan dataran tinggi. ”Bencana tanah longsor masih jadi bencana paling sering terjadi. Ada 103 kali bencana setahun kemarin,” kata Agung dihubungi, Selasa (11/1/2022).
Bencana banjir ada di peringkat kedua dengan total ada 25 kali kejadian. Disusul badai angin kencang, kebakaran hingga tanah ambles. Untuk bencana tanah longsor paling rawan terjadi di Kelurahan Temas dan Kelurahan Songgokerto.
Sepanjang tahun 2021 itu pula, bencana yang terjadi menimbulkan 205 korban. Rinciannya ada 7 orang meninggal dunia, 32 orang luka-luka dan 166 orang mengungsi. Sedangkan untuk kerusakan bangunan totalnya mencapai 80 unit.
Untuk rumah rusak ringan jumlahnya mencapai 35 unit, rusak sedang 24 unit dan rusak berat 21 unit rumah. Menyikapi data ini, pihaknya berencana menambah pemasangan alat Early Warning System (EWS) di sejumlah titik potensi rawan baru.
Saat ini, kata dia sudah ada 10 EWS terpasang di sejumlah titik rawan longsor. Seperti di Dusun Brau, Gunungsari 2 unit, Dusun Lemahputih 1 unit, Desa Sumberbrantas 1 unit dan Desa Tulungrejo 1 unit.
Sementara, 5 unit EWS baru yang telah dipasang berada di Desa Gunungsari 3 unit, Desa Punten 1 unit dan Desa Sumber Brantas 1 unit. “Untuk tahun ini kami akan pasang 1 unit EWS lagi di Desa Punten atau Gunungsari,” katanya.
Namun, untuk total kerugian akibat bencana alam ini pihak BPBD tidak melakukan perhitungan secara menyeluruh. Sehingga tidak diketahui angkanya secara keseluruhan. Menurut dia, penghitungan ini terkendala tenaga.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko