Tugumalang.id – Berakhirnya pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, tak disangka menjadi awal dari sebuah kejadian tragedi sepak bola di Indonesia.
Kekalahan Arema dengan skor 3-2 kemudian berujung tak terkendali. Sebagian kecil suporter masuk ke lapangan untuk melampiaskan kekecewaan. Namun tindakan polisi menghalau suporter diduga berlebihan sehingga terjadi tragedi yang tidak diinginkan.
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menempati urutan ke-2 daftar insiden sepak bola dalam hal jumlah korban meninggal dunia. Dalam keterangan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afianto menyebut sedikitnya 127 orang meninggal dunia. Bahkan jumlah ini masih akan terus bertambah seiring identifikasi korban yang masih dilakukan.
10 Tragedi Sepak Bola dengan Korban Jiwa Terbanyak
Tragedi sepak bola tentu menjadi sejarah kelam bagi dunia persepakbolaan. Berikut ini deretan tragedi sepak bola dengan tewasnya ratusan penonton yang dirangkum oleh Tugumalang.id.
1. Tragedi Lima, Peru Tahun 1964
Kejadian di Peru menjadi yang paling parah di dunia dengan korban jiwa mencapai 300 orang. Selain itu, dalam pertandingan kualifikasi olimpiade yang berakhir dengan kekalahan Peru atas Argentina tersbeut juga menyebabkan 500 orang lainnya terluka.
2. Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Tahun 2022
Tragedi ini terjadi setelah pertandingan derby Jawa Timur antara Arema dan Persebaya berakhir dengan dengan kekalahan tuan rumah Arema. Tragedi Kanjuruhan terjadi saat penonton yang kecewa kemudian turun ke lapangan. Korban jiwa tercatat lebih dari 127 orang dimana mayoritas sesak nafas karena berdesakan dan gas air mata.
3. Tragedi Accra, Ghana Tahun 2001
Tragedi sepak bola juga menimpa negara benua Afrika, Ghana. Dalam pertandingan antara Hearts of Oak yang menjamu Asente Kotoko berakhir dengan kericuhan karena pendukung tim tamu kecewa. Sebanyak 126 penonton meninggal dunia dalam kejadian yang terkendali tersebut.
4. Tragedi Hillsborough, England Tahun 1989
Tragedi Hillsborough juga tercatat sebagai kejadian kelam dunia sepak bola, khususnya Negeri mendiang Ratu Elizabeth. Insiden tersebut terjadi saat pertandingan piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 15 April 1989. Penonton yang berdesakan di stadion yang berkapasitas 39 ribu orang itu membuat 96 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
5. Tragedi Kathmandu, Nepal Tahun 1988
Dalam kejadian yang menimpa penggemar sepak bola di negara Nepal ini, setidaknya 93 orang menjadi korban. Penyebab tewasnya banyak penonton ini karena pintu stadion terkunci. Mereka berusaha melarikan diri ketika terjadi badai yang tiba-tiba melanda area tersebut.
6. Tragedi Guatemala Tahun 1996
Tragedi sepak bola yang menimpa pendukung Guetemala ini terjadi saat tim nasional tuan rumah berhadapan dengan Kosta Rika pada kualifikasi Piala Dunia. Kerusuhan menyebabkan 84 orang meninggal dunia dan 147 lainnya mengalami luka-luka karena kondisi yang tak terkendali.
7. Tragedi Port Said, Mesir 2012
Diperkirakan sekitar 74 orang tewas dalam pertandingan antara klub Al-Masry dan Al-Ahly. Insiden yang juga menyebabkan 500 orang terluka ini terjadi karena ribuan pendukung Al-Masry turun ke lapangan dan menyerang penggemar tim tamu. Alhasil Liga Mesir pun dihentikan selama dua tahun.
8. Tragedi Buenos Aires, Argentina 1968
Sejarah kelam dan tragedi sepak bola juga menjadi luka bagi negara Argentina. Insiden yang menewaskan 74 orang ini terjadi saat pertandingan antara Boca Junior yang melawat ke kandang River Plate. Pendukung Boca Junior tak bisa keluar stadion pun berdesakan dalam Lorong. Selain korban jiwa, terdapat 133 orang terluka.
9. Tragedi Glasgow, Skotlandia 1971
Kejadian tragis yang dialami oleh penggemar sepak bola Skotlandia ini terjadi saat pertandingan derby antara Glasgow Celtic melawan Glasgow Ranges. Sebanyak 66 orang tewas karena pembatas stadion yang hancur dan runtuh. Akibatnya, ribuan penggemar yang berjalan keluar menjadi korban.
10. Tragedi Moscow, Rusia, 1982
Tragedi sepak bola selanjutnya terjadi di Rusia. Pada pertandingan antara Spartak Moscow melawan Haarlem ini menyebabkan setidaknya 66 orang tewas. Insiden terjadi saat penonton berdesakan meninggalkan stadion pada pertandingan piala UEFA di Stadion Luzhniki ini.
Reporter: Imam A Hanifah
Editor: Herlianto. A