MALANG, Tugumalang – Sesosok mayat bayi ditemukan membusuk di area persawahan tebu Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Selasa (8/11/2022). Diperkirakan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut baru berusia satu bulan.
Mayat bayi tersebut dalam kondisi membusuk dan hancur. Hanya tersisa lengan kanan dan bagian tubuh bawah, yaitu bagian pusar hingga kaki. Bayi nahas tersebut ditemukan tertimbun sampah di area sawah yang berlumpur.
Kepala Desa Bulupitu, Abdul Rokhman mengatakan mayat bayi tersebut ditemukan seorang warga bernama Arifin yang tengah mencari rosokan. Arifin kemudian melaporkan temuan tersebut ke Rokhman.
“Mayat bayi pertama kali ditemukan oleh Arifin. Saat itu ia sedang mencari barang bekas di aliran air persawahan,” ujar Rokhman saat ditemui di Kantor Desa Bulupitu, Rabu (8/11/2022).
Laporan tersebut kemudian diteruskan oleh Rokhman ke Polsek Gondanglegi. Petugas kepolisian kemudian mendatangi lokasi penemuan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Rokhman mengatakan lokasi penemuan mayat bayi tersebut jauh di tengah sawah. Akses menuju ke sana sangat sulit karena berlumpur dan bau limbah pabrik.
“Kemarin polisi datang ke lokasi. Mereka pun kesusahan untuk menuju ke sana karena medannya memang sulit,” ujar Rokhman.
Jasad bayi tersebut kini telah dievakuasi oleh pihak kepolisian. Belum diketahui siapa orang tua atau pihak yang bertanggung jawab atas kematian sang bayi.
Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pujiyono mengonfirmasi adanya penemuan mayat bayi tersebut. Pihaknya telah mengevakuasi korban untuk dilakukan visum et repertum (VER) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Petugas Polsek Gondanglegi telah melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polres Malang. Kami juga telah mengevakuasi korban untuk dimintakan VER di RSSA,” tutur Pujiyono.
Menurutnya, mayat bayi tersebut kemungkinan terseret air sungai selama beberapa hari dan tidak berasal dari Desa Bulupitu.
“Kemungkinan terseret aliran air dari Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang hingga ke Desa Bulupitu,” pungkas Pujiyono.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko