MALANG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang memproyeksikan Kota Malang menjadi smart city di tahun 2022. Penerapan smart system yang terintegrasi dan pemberdayaan sumber daya pintar, terus digeber.
Pembahasan smart city digelar Diskominfo Kota Malang mengundang Perangkat Daerah (PD) Pemkot Malang dan pihak-pihak terkait, di Atria Hotel, pada Kamis (25/2/2021).
Hadir Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji; Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Erik Setyo Santoso ST MT; Anggota DPRD Kota Malang, Dr Jose Rizal Joesoef; Akademisi dari Universitas Brawijaya, Dr M R Khairul Muluk MSi; hingga pejabat terkait lainnya.
Sutiaji menyebut, smart city akan berdampak positif terhadap pelayanan publik.
Sutiaji juga menyatakan, langkah-langkah PD menuju smart city harus terus digeber. Begitu juga terkait pemberdayaan kualitas sumber daya masyarakat. Karena selain pemerintah daerah, masyarakat juga harus ikut membantu langkah-langkah Kota Malang menjadi smart city.
“Selama ini masih ada kami jumpai justifikasi buruk terhadap wacana smart city ini. Maka bicara realisasi, juga tergantung dari masyarakat. Harus ditinggalkan ego sektoral masing-masing Perangkat Daerah, memang revolusi besar itu butuh dibangun pelan-pelan,” kata alumnus UIN Maliki Malang itu.
Sutiaji menambahkan, jika smart city rampung, pusat data akan terintegrasi. Seperti e-government, akan berdampak positif pada pelayanan publik. Tidak hanya pelayanan, semua aspek nantinya akan tersistem dengan smart.
“Nanti akan berlanjut ke smart-smart lainnya. Smart living, smart branding, smart economy, dan lainnya. Untuk menuju itu, memang perlu perlahan membangun sarana prasarananya,” tegasnya.
Sementara, Erik menyatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan basis smart city di lingkup Diskominfo. Seperti e-gov atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) antar PD di Kota Malang.
“E-gov ini kemudian kami prioritaskan sehingga data-data di semua PD terintegrasi jadi satu,” kata mantan Kepala Barenlitbang Kota Malang itu.
Jika sistem sudah terintegrasi, kata Erik, diharapkan dapat membentuk smart citizen. Artinya, pelayanan dengan sistem elektronik bisa dimanfaatkan masyarakat di semua PD.
Saat ini, Diskominfo Kota Malang juga sudah menyalurkan fasilitas wifi gratis di setiap RW di semua kelurahan di Kota Malang. “Ini merupakan stimulus bagi warga agar adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Teknlogi akan terus berkembang,” terangnya.
Adapun langkah pemberdayaan yang akan dilakukan Diskominfo Kota Malang yaitu memberikan pelatihan optimasi media sosial, salah satunya pelatihan menjadi YouTuber.
Erik menerangkan, pihaknya menyiapkan pelatihan paket komplit mulai aspek teknis hingga entertainment. Program ini sudah masuk dalam Renja tahun 2022 dengan alokasi anggaran sekitar Rp 150 juta.
“Teknis operasionalnya nanti tergantung pada subjektifitas individu menggali kreatifitas masing-masing,” pungkasnya.(ads)