Malang, tugumalang.id – Mahasiswa jurusan Bisnis Properti Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menambah pengalaman baru di bidang jurnalistik. Mereka yang dipandu dosennya, Happy Roikhan, mengunjungi Tugu Media Group, salah satu perusahaan media online yang menaungi Tugu Malang dan Tugu Jatim, Rabu (18/10/2023).
Para mahasiswa tersebut diterima langsung Pemred Tugumalang.id, Herlianto. A, General Manager Tugu Malang, Rubianto, beserta para peserta magang dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Pada kesempatan itu Happy Roikhan mengatakan bahwa kehadirannya dalam rangka memberikan pengetahuan yang lebih praktis pada para mahasiswanya. Agar mereka memiliki wawasan yang lebih luas. ”Masa depan tidak harus ditentukan ijazah. Kalaupun nanti tidak mendapat pekerjaan dari ilmu yang menjadi jurusan Anda, tetapi kalian dapat mengolaborasikan dengan soft skill yang Anda miliki,” kata dia.
Baca Juga: Vokasi UMM Tambah Pengalaman Jurnalistik di Tugu Media Group
Happy, sapaan akrabnya, juga ingin agar para mahasiswa belajar banyak soal personal branding melalui pengenalan dunia jurnalistik. Menurutnya, dunia jurnalistik sangat membantu untuk membangun personal branding.
Sosok asal Boyolali itu juga berterima kasih pada Tugu Media yang telah menerima para mahasiswa Vokasi UMM untuk belajar. “Memang saya senangnya ngajar di Vokasi itu bukan teori yang muluk-muluk tetapi langsung praktik,” kata dia.
Sesi kali ini terasa akrab karena setiap peserta yang hadir juga memperkenalkan diri, mulai asal hingga bidang yang digeluti. Perkenalan diawali oleh Pimpinan Redaksi Tugu Malang. Lalu dilanjutkan oleh mahasiswa Vokasi UMM dan peserta magang Unisri. Pemred dan General Manager Tugu Malang menceritakan pengalaman dan keluh kesahnya saat menjadi wartawan.
Baca Juga: D3 Perbankan & Keuangan Vokasi UMM Jaring Asisten Laboratorium Berkompeten
Herlianto menjelaskan tentang asal usul Tugu Media dan bagaimana media bekerja terutama di bagian redaksi di mana berita diproduksi. “Tugu Media ini awalnya dari Kumparan. Saat itu, Kumparan punya program 1001 media, dan Irham Thoriq menjadi salah satu yang berhasil lolos dalam program itu, dan kemudian menjadi Tugu Malang ini,” kata dia.
Adapun terkait kehidupan dunia jurnalis, Herlianto mengatakan bahwa wartawan tidak boleh hanya menguasai satu bidang ilmu, tapi perlu beberapa bidang. Wartawan harus banyak membaca dan mengetahui berbagai isu.
“Yang terpenting wartawan harus bisa memastikan berita yang ingin ditulis dan harus bisa mengenal lebih akrab kepada narasumber agar bisa menggali informasi lebih dalam,” kata pria alumni Universitas Gadjah Mada itu.
Sementara itu, Rubianto sebagai General Manager yang juga fotografer menjelaskan tentang pengalaman menjadi wartawan sekaligus fotografer. Menurutnya, foto itu sangat penting untuk melengkapi berita-berita wartawan, khususnya berita utama.
Pria asal Lamongan itu mengatakan bahwa wartawan foto itu punya ciri khas masing-masing. Karena belum tentu semua orang bisa memproduksi foto apalagi seorang wartawan. Kalaupun bisa, belum tentu seorang wartawan menghasilkan foto yang menarik, kualitas bagus dan human interest yang baik.
”Fotografer berita juga disebut dengan pewarta foto. Foto yang dihasilkan ini tidak boleh diedit atau dimanipulasi karena harus menampilkan apa adanya,” jelasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Chisma Haryati, Hanifah Safia, Bunga Gadis
editor: jatmiko