Malang, tugumalang.id- Sosial media saat ini semakin ramai, selalu diisi dengan konten-konten kreatif, unik dan terbaru yang akhirnya membuat tren tersendiri bagi audiens. Dengan perkembangan tersebut tren tersebut akhirnya juga menjadi salah satu strategi pelaku usaha di luar sana sebagai salah satu strategi pemasaran mereka untuk tetap eksis di audiens atau biasa disebut dengan viral marketing.
Dikutip dari Startupstudio.id, Viral marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan target audiens untuk memviralkan brand atau produknya ke orang lain. Strategi memviralkan brand atau produk ini dikenal juga dengan istilah Word of Mouth atau dari mulut ke mulut. Tentunya, konten yang dimuat memiliki konsep unik atau nyeleneh sehingga menjadi perbincangan di audiens.
Iklan By.U pada tahun 2021 lalu, mengundang perhatian audiens. By.U menciptakan karakter bernama Bayu Setiawan yang mengaku-ngaku sebagai mantan pacar selebriti terkenal Indonesia, Amanda Manopo.
Baca Juga: 4 Contoh Call to Action: Strategi Marketing untuk Meningkatkan Konversi
Diceritakan dalam iklan tersebut, Bayu Setiawan seolah-olah membuat sensasi ke publik dengan menyebarkan foto editannya dengan Amanda Manopo. Karena sensasi yang dibuat akhirnya informasi tersebut menjadi ramai di media sosial.
Terlebih Bayu Setiawan menyematkan kalimat “Billboard, do your magic”. Kalimat tersebut memang lagi eksis di tahun 2021 sebagai bentuk “doa” atau harapan untuk mendekati seseorang. By.U semakin dikenal karena si Bayu Setiawan berhasil video call dengan Amanda Manopo.
Contoh selanjutnya, ada di Samyang. Siapa yang tak kenal dengan Samyang? Merk mie instan dari Korea yang sempat menghebohkan media sosial dengan Samyang Challenge-nya.
Tapi apakah teman-teman tahu yang awal kemunculan Samyang challenge berasal dari seorang youtuber asal Inggris, KoreanEnglishMan. Hingga saat di Korea, dia menemukan mie pedas bernama Samyang tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa FEB Unisma Siap Bersaing di Era Digital, Lakukan Uji Kompetensi Digital Marketing
Reaksi kepedasan yang ditampilkan akhirnya memicu audiens untuk menantang diri mereka dengan memakan mie pedas tersebut.
Aksi ini pun akhirnya dikenal dengan Samyang Challenge atau Fire Noodle Challenge. Strategi challenge ini berhasil membuat penjualan mie instan Samyang meroket bahkan brand tersebut membuat berbagai varian rasa lain bahkan meningkatkan level kepedasannya.
Dari dua contoh di atas, memang Viral Marketing terlihat mudah untuk diterapkan. Tetapi, teman-teman perlu perhatikan tren yang lagi viral di saat tertentu.
Secara keseluruhan, pemasaran viral bisa menjadi alat yang sangat kuat bagi bisnis untuk meningkatkan kesadaran merek, mendorong keterlibatan, dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan dan pendapatan. Namun, menciptakan konten yang benar-benar viral membutuhkan kreativitas, keaslian, dan pemahaman tentang audiens target Anda.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis : Ismu Neo Andrian
editor: jatmiko