Tugumalang.id – Diduga mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang melakukan kekerasan fisik hingga memaksa kekasihnya yang hamil untuk aborsi. Kasus ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Kasus ini viral setelah diunggah oleh akun X @atalaricc pada Kamis (3/10/2024). Akun ini merinci rentetan kasus yang diduga terdapat 3 korban. Bahkan foto foto luka luka diduga bekas kekerasan hingga tangkapan layar percakapan WA pelaku juga diungkap secara gamblang.
Akun ini juga mengunggah foto diduga pelaku kekerasan itu, inisial ROS yang disebut mahasiswa Binus Malang. Mahasiswa itu disebut melakukan kekerasan hingga memaksa aborsi setelah menghamili 3 perempuan. Bahkan pihak keluarga disebut melindungi pelaku.
Baca Juga: Cegah Kekerasan Seksual pada Remaja, Tim Penelitian UM Beri Penyuluhan Pencegahan Kekerasan dan Bullying di SMP Negeri 1 Lawang
Sebagai teman pelaku, pemilik akun ini merasa bahwa apa yang dilakukan ROS sudah kelewatan. Dia juga mengaku kasihan dengan para korban. Kasus ini pertama kali disebut terjadi saat pelaku masih SMA. Lalu digugurkan di dukun pijat.
“Kasus kedua kejadian lagi tapi sama cewe lain sebut aja si B. Pelaku sempet ngelakuin kekerasan fisik waktu si B nolak berhubungan intim. Sampai suatu waktu pelaku ngejambak dengan cukup parah dan nimbulin ketakutan tersendiri,” tulisnya dilengkapi dengan unggahan foto bekas luka luka diduga korban.
Bukannya tanggungjawab, pelaku diduga memaksa dan menekan korban untuk melakukan aborsi melalui dokter kenalan keluarganya. Korban sempat menolak dan justru dicaci maki. Setelah dipaksa, korban meminum obat diduga untuk menggugurkan janin hingga mengalami pendarahan dan tak sadarkan diri.
Baca Juga: Aborsi, Pasangan Mahasiswa Divonis 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
“Sampai akhirnya si B opname di RS tetep aja cowo ini biarin dia sendirian tanpa dijenguk sekalipun bahkan malah didoain mati,” bebernya.
Dikatakan, kondisi mental korban hancur dan harus bolak balik ke psikiater hingga divonis mengalami depresi berat. Keluarga korban sempat meminta tanggungjawab keluarga pelaku namun tak diindahkan.
Baru baru ini, pelaku disebut kembali terlibat dalam kasus yang sama. Dalam kasus ketiga itu, pelaku juga memaksa korban untuk menggugurkan kandungannya.
“Gilanya disaat cewe hamil dia kabur dan mutus komunikasi,” ungkapnya.
Karena tak ada tanggungjawab dari pelaku dan diperparah kondisi mental yang depresi, korban ketiga itu mengalami keguguran.
“Harusnya dari 3 kejadian ini bisa tanggungjawab, kalau gak bisa minimal tahan hawa nafsu lah,” tuturnya.
“Fyi semua bukti bisa dipertanggungjawabkan dan masih banyak yang gak di post karena terlalu sensitif,” tandasnya.
Sementara itu, pihak kampus Binus Malang menyebut akan segera menyampaikan pernyataan resmi terkait dengan kasus ini.
“Perihal kasus ini, nanti akan ada pernyataan dari PR (Public Relations) kami. Nanti akan segera disampaikan,” ucap Novi A, dari pihak kampus Binus Malang.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A