Tugumalang.id – Program Unismaku-Jampi (Jelajah Akademik Merespon Persoalan Indonesia) yang digelar maraton selama 6 hari berturut-turut terus digaungkan.
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, menyebut bahwa persoalan hukum, sosial, dan keamanan menjadi salah satu isu strategis yang patut diperbincangan.
“Persoalan tersebut dikaitkan dengan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-76 sekaligus memperingati 1 Muharram 1443 H. Ini adalah sumbangsih Unisma memberikan pemikiran konstruktif di era pandemi kepada bangsa dan negara melalui satu edukasi yang kita kemas melalui Unisma Jampi,” kata dia, pada Minggu (15/8/2021).
Menariknya, guna menyemarakkan program tersebut, Direktur Pascasarjana Unisma, Prof Dr Mas’ud Sa’id PhD, maupun Dekan Fakultas Hukum Unisma, Dr H Suratman SH MHum, selaku narasumber mengenakan pakaian ala tentara Indonesia pada masa kemerdekaan 1945.
Prof Dr Mas’ud Sa’id PhD mengatakan, terdapat beberapa fungsi lembaga pendidkan di bidang keamanan. Seperti psikologis, kesehatan, dan sosial yang tercermin melalui pendidikan, pengajaran, maupun pengabdian masyarakat.
Misalnya, Unisma turut memberikan bantuan pada daerah binaan, memberikan keringanan biaya pendidkan kepada mahasiswa, penyuluhan hukum melalui berbagai platform kampus, hingga pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.
“Kemarin 5.000 vaksinasi pada masyarakat, itukan termasuk security health untuk membuat masyarakat aman dan menuju herd immunity. Keamanan bisa saja dimaknai dengan keamanan negara tapi untuk perguruan tinggi tentunya keamanan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Dr H Suratman SH MHum menambahkan bahwa Unisma telah melakukan berbagai kegiatan sebagai wujud komitmen dalam menjaga kondisi yang kondusif. Salah satunya, melalui program Sarjana Mengabdi guna mengedukasi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Kita tidak bisa menghindari pandemi, tapi perguruan tinggi harus beradaptasi dengan COVID-19. Caranya? Meningkatkan inovasi di bidang teknologi sehingga kegiatan pembelajaran tidak berhenti, tetap dilaksanakan melalui sistem pembelajaran daring. Kalau saya lihat pandemi ini bukan memperburuk tapi justru melahirkan kreativitas baru terutama di bidang teknologi,” tandasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti