MALANG – Pasca melakukan vaksinasi tahap kedua, Universitas Islam Malang (Unisma) siap menyambut wacana Pemerintah Pusat yang akan menggelar kembali perkuliahan tatap muka di semester ganjil 2021-2022 mendatang.
“Setengah bulan yang lalu tahap 1 sudah selesai ya, dan ini sedang penyelesaian pada tahap kedua dan sudah dipersiapkan secara konkrit untuk vaksinasi,” kata Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi, di ruang kerjanya, pada Selasa (16/03/2021).
Vaksinasi tersebut diikuti 747 pegawai Unisma dan didukung penuh oleh Fakultas Kedokteran maupun Rumah Sakit Unisma.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi juga tak lepas dari peran Wali Kota Malang maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
“Kami pun sudah menyampaikan kepada para dosen, bagi mereka yang melewatkan vaksinasi gratis dari pemerintah ini, jika nantinya waktu sudah lewat, diharapkan untuk membayar sendiri. Kita sudah buat edarannya,” tegasnya.
Pada prinsipnya, lanjut Maskuri, Unisma berpatokan pada kebijakan pemerintah. Terutama dalam persiapan menyambut pembelajaran luring yang dikabarkan secara nasional akan dimulai bulan Juli 2021 mendatang.
“Kemarin sudah ada edaran bahwa Perguruan Tinggi (PT) mempersiapkan diri untuk luring. Upaya kita diantaranya dengan selesaikan vaksinasi dulu semuanya baik dosen, karyawan, dan pimpinan,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mempersiapkan diri terkait protokol kesehatan lainnya. Mulai dengan tempat cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer, thermogun, hingga aturan sosial distancing.
“Kita akan buat seaman mungkin. Sesuai dengan anjuran pemerintah. Kita ikuti kebijakan tersebut karena yang jelas kita tidak ingin bersebrangan dengan pemerintah. Pelaksanaan kapan dan bagaimana kita menunggu SOP sembari menunggu vaksinasi selesai,” lanjutnya.
Dia mencontohkan, apabila pemerintah membebaskan 100 persen luring, maka pihaknya siap luring. Begitupun jika ada himbauan agar melaksanakannya secara bertahap, Unisma akan sigap mengikuti.
“Kita akan atur, bisa saja satu bulan masuk dua kali atau seperti apa. Kita akan ikuti kebijakan apapun karena masalah kesehatan ini adalah tanggung jawab bersama baik masyarakat dan pemerintah,” tandasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti