MALANG – Sebanyak 295 mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang resmi wisuda, Sabtu (30/1/2021). Ini adalah proses wisuda periode ke-3 tahun ajaran 2020-2021. Pelaksanaan prosesi pengukuhan wisuda berlangsung secara daring alias online, tanpa harus menghilangkan kesakralannya.
Turut hadir dalam prosesi wisuda itu Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Unira, Dr KH Hanif MPd bersama Rektor Unira Malang, Dr Hasan Abadi MAp. Beserta jajaran dekan lain. Selebihnya, para wisudawan dan wisudawati mengikuti jalannya prosesi wisuda dengan khidmat dari rumahnya masing-masing.
Meski prosesi wisuda berlangsung berbeda dari sebelumnya, Hasan berharap tidak mengurangi suka cita wisudawan. Karena yang terpenting adalah keselamatan bersama demi menjalani kawah candradimuka kehidupan selanjutnya setelah proses akademik selesai.
Kepada anak didiknya, Hasan berpesan agar nanti bisa mewujudkan eksistensinya sebagai rahmatan lil alamin, berguna bagi sekitarnya.
Tantangan baru, kata dia, para lulusan harus mampu menghadapi era 4.0. Yakni internet of things hingga artificial intelegence sudah mulai memasuki sendi kehidupan masyarakat.
Tentunya, itu menjadi tantangan tersendiri bagi umat manusia. Sehingga praktis, ilmu pengetahuan menjadi bekal yang sangat berguna.
”Sebagai umat islam yanf tercerahkan, kita tetap harus melek teknologi menghadapi era 4.0 ini. Sehingga kita masih bisa menjadi rahmatan lil alamin,” ujarnya usai mengukuhkan wisudawan wisudawati.
Ia berharap, segenap lulusan Unira Malang bisa menjadi inspirator di bidangnya masing-masing. Sehingga bermanfaat bagi kehidupan sekitarnya.
Tak lupa, Hasan juga turut berterima kasih terhadap seluruh jajaran dari yayasan hingga sivitas akademika UNIRA atas jasa dan dedikasi mengantar anak didik hingga mencapai gelar pendidikanya yang terbaik.
Sementara, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Unira, Dr KH Hanif MPd juga berharap agar nantinya para wisudawan.wisudawati tetap berikrar dan berkomitmen untuk tetap melanjutkan pendidikan. Setidaknya ke jenjang yang lebih tinggi demi menyonsong perubahan zaman.
Hanif mengingatkan, agar selain meningkatkan keilmuan, juga harus meningkatkan keimanan. Keduanya, di tengah era modernitas ini tetap harus seimbang. Dia berharap para sarjana meningkatkan kajian-kajian keislaman, demi kemajuan sumber daya umat.
”Mudah-mudahan para wisudawan senantiasa bisa mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat. Apalagi saat ini kita akan menjalani kehidupan normal yang baru. Saya harap semua bisa menjadi generasi dan pelopor perubahan,” tutupnya.