Tugumalang.id – Guna mengimplementasikan program pertukaran mahasiswa dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wakil Dekan Bidang Akademik, seluruh Ketua Prodi S1, dan Tim Pengelola Implementasi MBKM, pada Selasa (19/4/2022).
Wakil Rektor bidang Akademik UIN Malang, Prof Dr Hj Umi Sumbulah MAg mengatakan bahwa program pertukaran mahasiswa ini sebenarnya telah berjalan selama dua semester melalui Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air (Permata).
Program tersebut memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa, tidak hanya bidang akademik namun juga non-akademik. “Khususnya terkait pemahaman pluralisme dan kondisi sosial kemasyarakatan di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Dengan demikian, Permata dapat menjadi daya tarik bagi perguruan tinggi untuk saling bekerja sama sekaligus modal dasar untuk saling belajar sehingga semua perguruan tinggi akan menjadi pusat pembelajaran yang spesifik, unik, dan distingtif di seluruh tanah air.
Program yang digagas oleh Kemendikbud itu, lanjutnya, merupakan program pertukaran mahasiswa antar jurusan dan prodi maupun antar perguruan tinggi di Indonesia yang dilaksanakan selama satu semester dengan sistem alih kredit sebanyak 20-40 SKS.
“Sedangkan pada lingkup PTKIN, program Permata telah dilaksanakan sebatas melalui konsorsium keilmuan prodi-prodi di Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) saja, sehingga perlu adanya perluasan lingkup program tersebut untuk fakultas lainnya yang ada di PTKI,” sambungnya.
Dalam diskusi tersebut, pihaknya turut membahas delapan model MBKM, menginisiasi pembuatan website khusus MBKM, hingga pengambilan kebijakan terkait jumlah SKS.
“Jumlah SKS bisa jadi tidak harus 20 dalam satu paket tetapi bisa dibagi beberapa mata kuliah,” jelasnya.
Dengan demikian, prodi diharapkan dapat memilih tenaga pengajar terbaik untuk mata kuliah yang ditawarkan pada pertukaran mahasiswa itu. Terlebih, program pertukaran mahasiswa di luar prodi ini juga menjadi salah satu model MBKM yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama No 19 dan harus dilaksanakan.
“Mari kita persiapkan dan sukseskan program MBKM ini karena sudah ada MoA dengan 47 PTKIN,” ujarnya.
Pihaknya berharap pertukaran pelajar dapat diperluas dengan perguruan tinggi negeri lainnya, tidak hanya untuk Fakultas Saintek, termasuk panduan MBKM model lainnya seperti magang, asistensi mengajar, proyek kemanusiaan, dan lain-lain akan disempurnakan melalui workshop, khususnya terkait konversi SKS atau dalam bentuk SKPI.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id