MALANG, Tugumalang – Tuntutan keadilan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan kembali menggelora di Kota Malang. Ratusan Aremania Mergosono turun ke jalan menyampaikan aspirasi di Fly Over Mergosono, Kota Malang pada Minggu (13/11/2022) sore.
Tampak sejumlah spanduk tuntutan dibentangkan dalam aksi itu. Salah satunya bertuliskan “Pidanakan Aparat Pembunuh” hingga “Tangkap Pembunuh” dengan disertai foto aparat diduga penembak gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan.
Salah satu orator aksi yang enggan disebut namanya mengaku aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas lambannya pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Padahal, 40 hari Tragedi Kanjuruhan telah berlalu.
“Duka serta amarah masih mengendap di setiap korban dan keluarga korban. Mereka (oknum aparat) telah merampas hak hidup rakyat. Tragedi ini mengakibatkan banyak nyawa hilang,” ucapnya.
Dia juga mengaku kecewa kepada pihak kepolisian yang menangani pengusutan Tragedi Kanjuruhan, justru menebar citra dan pembelaan seakan tidak terjadi kesalahan.
Untuk itu, dia menuntut agar penyidik segera menemukan dan mengadili para pelaku yang terlibat dan bersalah dalam Tragedi Kanjuruhan. Terutama pelaku penembakan gas air mata.
Dia juga menuntut Komnas HAM untuk mendalami temuan dan segera menetapkan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM Berat.
“Kami juga menuntut pihak pihak terkait bertanggungjawab. Temukan penembak gas air mata ini yang merenggut nyawa,” ujarnya.
Dalam akhir penyampaian tuntutan, mereka kemudian melakukan long march ke sekitar Jalan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang hingga membubarkan diri.
Reporter: M Sholeh
Editor: jatmiko