Tugumalang.id – Tidak hanya di Kota Malang, sudut jalan di Kota Batu, tepatnya di Jalan KH Agus Salim dekat Alun-alun Kota Batu akan disulap mengadopsi konsep jalanan di Malioboro Yogyakarta.
Penggarapan jalan ini sudah dimulai sejak akhir tahun 2021 kemarin. Kini, trotoar jalan di sana hampir selesai dibangun. Tersisa penggarapan bagian finishing seperti penambahan lampu jalan.
Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menuturkan bahwa nantinya konsep trotoar di sini bisa menjadi ajang untuk panggung hiburan seni jalanan seperti di kawasan Malioboro. Dengan begitu, akan ada titik keramaian baru selain di Alun-alun Kota Batu.
Pihaknya dalam hal ini juga melakukan pelebaran jalan hingga pemberian guiding block yang bisa dimanfaatkan difabel tunanetra untuk menandai jalan. Semua dilakukan untuk memberi kenyamanan bagi pejalan kaki.
”Semua kenyamanan kami perhatikan. Bagi pejalan kaki, anak, lansia, termasuk difabel. Semoga bisa terwujud kenyamanan itu nanti kalau sudah rampung,” harap dia, pada Selasa (4/1/2022).
Sebab itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu untuk menata pedagang atau PKL. Segala sesuatunya nanti akan ditata guna mempercantik trotoar jalan ini.
Dia mengajak masyarakat agar turut serta menjaga trotoar. Salah satu caranya dengan menghidupkan trotoar jalan ini sebagai ajang berekspresi. ”Dengan begitu, perawatan trotoar ini bisa dilakukan bersama-sama,” harapnya.
Secara teknis, trotoar di sini dilebarkan menjadi 4.6 meter dari yang semula 1.5 meter. Panjang trotoar yang dibangunpun juga tetap, berdimensi panjang 133 meter di jalan kanan dan di jalan kiri 174 meter.
Selain di KH Agus Salim, pihaknya juga membangun di Jalan Sudiro. Di Jalan Sudiro, trotoar akan diperlebar yang semula 1.3 meter menjadi 1.5 meter. Di kedua trotoar ini, juga ada penutup manhole yang memiliki motif khas Kota Batu.
Seorang warga yang memiliki usaha di sekitar trotoar KH Agus Salim, Khusnul mengaku senang-senang saja trotoar di sana dipercantik. Hanya saja, dia juga berharap penataan itu seiring dengan penataan lain seperti di sektor parkir.
”Soalnya kalau jalan semakin sempit takutnya malah jadi macet. Belum lagi kena motor parkir. Saya kira itu juga perlu dipertimbangkan biar sama-sama enak,” kata dia.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti