Tugumalang.id – Kota Malang memiliki segudang seniman musik bertalenta. Salah satunya Tropical Forest yang merupakan grup band bergenre reggae dengan karakter kuat dan secara konsisten selalu menyisipkan kampanye peduli alam dalam setiap karya musiknya.
Grup band yang dibentuk pada 2003 itu ternyata memiliki personel berlatar belakang seorang aktivis pecinta alam. Untuk itulah, Tropical Forest selalu menyampaikan aspirasi tentang lingkungan dalam karyanya.
“Band ini terbentuk dari komunitas pecinta alam. Dari awal kita berkomitmen selalu menyisipkan pesan lingkungan dalam karya kita, karena latar belakang kita dulu memang pegiat pecinta alam,” jeas Vokalis Tropical Forest, Unyil.
Salah satu album andalan Tropical Forest yang kental akan pesan moral tentang lingkungan yakni Bumi Merintih. Album pertama Tropical Forest yang dirilis pada tahun 2008 ini, mendapat respon besar dari masyarakat luas.
Selain itu, Tropical Forest juga kerap kali berkampanye tentang bahaya limbah sampah dalam penampilan panggungnya. Dia juga mengakui bahwa memang sulit menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Namun dia bertekad akan terus menyuarakan pesan moral tentang lingkungan dalam karya-karyanya.
“Saat ini persoalan sampah sudah menjadi titik jenuh kami, karena beberapa kali kita kampanyekan tentang bahaya sampah itu memang sangat sangat sulit menyadarkan masyarakat untuk peduli kebersihan lingkungan,” sebutnya.
“Persoalan sampah memang menjadi titik jenuh kami, tapi pergerakan kami masih akan terus berlanjut. Kita akan tetap suarakan,” ujarnya.
Tropical Forest juga pernah melakukan konser di salah satu Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS) di Malang untuk menyuarakan aspirasi penutupan TPS itu demi kelestarian lingkungan melalui musik.
“Waktu itu kita buat acara konser yang pesannya agar TPS itu ditutup. Karena sebenarnya tempat itu bukan tempat pembuangan, karena sudah kebiasaan, masyarakat membuang sampah di sana. Sampai akhirnya TPS itu ditutup,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah juga harus membuat regulasi yang tegas tentang produksi sampah demi mengurangi keberadaan sampah. Selain itu, sosialisasi peduli lingkungan kepada masyarakat juga harus terus digencarkan.
“Sementara untuk pelaku usaha atau perusahaan juga harus memikirkan pengelolaan sampah yang dia produksi karena semua ada pengaruhnya terhadap lingkungan dan itu berbahaya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti