MALANG, Tugumalang.id – Tiga Proposal penelitian tim dosen Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil lolos pendanaan atau hibah program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek RI tahun 2023.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan dari Kemendikbudristek Dikti untuk menciptakan kolaborasi dan sinergisitas antara insan perguruan tinggi dengan dunia usaha dunia industri,” kata Rektor Unisma Prof Maskuri MSi.
Maskuri melanjutkan, di tahun 2022, ada 4 tim Unisma yang memenangkan hibah dari program Matching Fund dengan dana matching fund itu mencapai pendanaan hampir Rp 2 miliar.
Baca Juga: Tiga Proposal Penelitian Dosen Unisma Lolos Hibah Program Matching Fund Kedaireka
“Di tahun 2023 ada tiga tim yang berhasil lolos. Satu dari Fakultas Pertanian bermitra dengan PT Nanotech Indonesia Global. Dua tim lagi dari Fakultas Peternakan dengan PT Intertama Trikencana Bersinar dan Koperasi Tani Nusantara. Itu semua berhasil lolos program yang hampir mendekati Rp 1,5 miliar,” sambungnya.
Diketahui, Matching Fund merupakan program pendanaan yang diberikan kepada insan perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) untuk berkolaborasi dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Adapun tiga proposal itu, yakni Pengembangan Riset Teknologi Formulasi Vermikompos untuk Produksi Prototype Nano-particle Enhanced Vermicompost Menuju Green Economy dalam Sistem Produksi Pertanian. Penelitian itu diusung oleh Prof Dr Ir Nurhidayati dari Fakultas Pertanian dan bermitra dengan PT Nanotech Indonesia Global.
Baca Juga: Cetak Akuntan Muda Bertalenta, FEB UNISMA Gelar Accounting Festiva 2023
Kedua, berjudul Akselerasi dan Scale Up Pengembangan Produk Immune Probiotik Ayam Kub 2 Sebagai Solusi Emerging Challenges Bersama Mitra. Penelitian ini diinisisi oleh Ir. Muhammad Farid Wadjdi dari Fakultas Peternakan yang bermitra dengan PT Intertama Trikencana Bersinar.
Ketiga, oleh Ir Brahmadhita Pratama Mahardhika dari Fakultas Peternakan bermitra dengan Koperasi Tani Nusantara. Penelitian ini mengusung judul Design Telur Fungsional Rendah Kolesterol dengan Konsep Zero Waste Farming System pada Dunia Industri melalui Implementasi Probiotik Lactobacillus Salivarius.
“Dosen-dosen kami yang memenangkan hibah Matching Fund harus punya mitra dunia usaha dunia industri. Dan Unisma tiap tahun mendapat itu (hibah). Ini jadi nilai tambah terbentuknya kolaborasi kedua belah pihak melalui paltform Kedaireka,” terang Maskuri.
Tambahnya, program Matching Fund telah diprioritaskan untuk berkontribusi tercapai tercapainya 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Mulai dari lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.
“Berbagai lompatan terus dilakukan Unisma untuk mencapai 8 IKU. Kami terus mengambangkan tracer studi, dalam kurun waktu tertentu skeitar 80 persen lebih telah mendapatkan pekerjaan layak. Kami juga bermitra dengan mitra kelas dunia seperti Microsoft, dan sebagainya,” bebernya.
Dengan begitu, pencapaian-pencapaian ini juga selaras dengan implementasi Unisma menuju Enterpreneur University. Melalui penerapan kurikulum MBKM bersama wirausaha, dunia usaha dan dunia industri yang orientasinya sudah pda profit oriented.
“Dengan temuan yang dilakukan peneliti bersama mitra ini kami support, kami berikan apresiasi. Tentu kami fasilitasi pula melalui dana penelitian dan pengabdian yang sangat besar, berkisar Rp 3-4 miliar. Belum lagi untuk pengembangan kampus kita sudah siapkan sekitar Rp 3,4 miliar,” tutupnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A