Malang – Cahayu Nur Dewata (16), warga Jalan Pulau Galang, Kota Malang, merupakan salah satu korban Tragedi Kanjuruhan yang kondisinya masih belum pulih sepenuhnya. Matanya masih merah. Tak hanya itu, daya ingatnya menurun drastis, pasca-koma selama tiga hari usai kejadian.
Berdasarkan keterangan medis, Cahayu mengalami pendarahan di otak, diduga akibat terinjak injak saat menghindari gas air mata. Meski belum pulih 100 persen, kini kondisi Cahayu mulai membaik. Dukungan dari berbagai pihak terus berdatangan. Salah satunya Gerakan Keluarga Kalimantan (GKK) Social Club.
Humas GKK Social Club, Rahajeng Pramesi melalui kegiatan Charity for Tragedi Kanjuruhan, turut memberikan dukungan moral kepada korban. Dia juga berdoa agar Cahaya bisa segera pulih.
“Mari doakan bersama agar para korban bisa segera bangkit untuk menjalani aktivitas kembali,” ucapnya, Sabtu (22/10/2022).
Pihaknya juga menyalurkan donasi kepada Rahayu dan beberapa korban Tragedi Kanjuruhan lain di Kota Malang.
“Jangan dilihat besarnya, tapi semoga bantuan ini bisa membantu meringankan beban dari para korban,” ucapnya.
Sementara itu, Kakak Cahayu, Yeni Puspita mengatakan, kondisi adiknya kini sudah mulai membaik. Mata merah Cahayu dan trauma lengannya juga mulai pulih.
Namun untuk ingatan, Cahayu masih butuh waktu. Berdasarkan keterangan medis, Yeni mengatakan bahwa adiknya butuh waktu setidaknya enam bulan hingga setahun untuk memulihkan daya ingatnya.
“Kata dokter, pulihnya bisa enam bulan sampai satu tahun untuk sembuh total. Sekarang ya saya cuma bantu ingatkan lewat foto dan cerita cerita masa kecilnya,” ucap Yeni.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko