MALANG – Hari Santri Nasional menjadi momen penting bagi Kabupaten Malang. Setidaknya, terdapat 6.889 santri yang mengenyam pendidikan di Kabupaten Malang.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang jatuh pada Sabtu (22/10/2022) ini, Bupati Malang, Sanusi bertindak sebagai inspektur upacara yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Rifaie, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Kepada para santri dan undangan yang hadir, Sanusi membacakan sambutan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia mengutip bahwa santri di Indonesia tak hanya berpangku tangan saat ada yang mengancam kesatuan. Mereka turun ke lapangan untuk berjuang mempertahankan NKRI.
“KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. Dialah, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama-agama di Indonesia,” kata Sanusi.

Ia juga menambahkan bahwa meski mendalami agama, santri bisa menjadi apa saja yang mereka mau.
“Mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Sanusi juga memberikan bantuan beasiswa dari Baznas Kabupaten Malang kepada para santri.
Di saat bersamaan, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto juga menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Yayasan Pendidikan Al-Maarif, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Didik mengatakan bahwa peringatan Hari Santri Nasional 2022 bisa menjadi momen bagi para pengasuh pondok pesantren dan santri untuk bersilaturahmi.
“Semoga kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat dalam jangka menengah maupun panjang bagi pembangunan pada sektor pendidikan yang ada di Kabupaten Malang dan Nusantara pada umumnya,” ujarnya.
Kepada para santri, ia berpesan agar bisa berkontribusi pada bangsa di berbagai aspek.
“Para santri diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sehat. Santri juga diharapkan dapat saling bertoleransi antar sesama. Sebagaimana tugas yang melekat dalam diri umat muslim, yakni menjaga kerukunan antarumat beragama,” pungkas Didik.