Malang, Tugumalang.id – Crazy rich Surabaya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG). Wahyu Kenzo diduga juga memiliki aset kekayaan diberbagai negara bahkan juga aset rumah mewah yang ada di Kota Malang.
Dari informasi yang peroleh Tugumalang.id, Wahyu Kenzo diduga memiliki aset rumah mewah di kawasan Perum Permata Jingga 2, Kota Malang. Diduga terdapat sejumlah rumah mewah milik Wahyu Kenzo di perumahan itu.
Saat tim Tugumalang.id mencoba mengkonfirmasi pengelola perumahan tersebut, petugas keamanan melarang untuk masuk ke kawasan perumahan itu. Komandan Regu Keamanan Permata Jingga 2, Muhammad Domi mengatakan, bahwa pimpinan pengelola perumahan sedang tidak ada di tempat.
“Mohon maaf pimpinan saat ini lagi ke luar, ada kegiatan di Kepanjen,” kata Domi di pintu masuk Perum Permata Jingga 2 Kota Malang, Rabu (8/3/2023).
Saat dimintai izin untuk mengkonfirmasi kepemilikan rumah mewah Wahyu Kenzo ke perwakilan manajemen perumahan yang ada di kantor, Domi juga tidak memperkenankan. Sebab menurutnya, semua informasi harus satu pintu di pimpinan perumahan.
Dia juga mengaku tidak mengenal Wahyu Kenzo saat ditunjukkan foto wajah Wahyu Kenzo yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang korbannya mencapai 25 ribu orang itu.
“Saya tidak tahu kalau itu, karena saya juga baru ditugasi di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, Wahyu Kenzo telah ditangkap Satreskrim Polresta Malang Kota di hotel wilayah Surabaya pada Sabtu (4/3/2023). Dia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan melalui robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang korbannya mencapai 25 ribu orang dari berbagai negara.
Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban Wahyu Kenzo berasal dari berbagai negara lintas benua. Mulai dari Amerika, Rusia, Prancis, Cina, Ingris, Uni Emirat Arab hingga Singapura.
“Diperkirakan total kerugian korban mencapai Rp 9 triliun, jumlah korban diperkirakan 25 ribu orang dan tidak hanya di Indonesia, ada dari negara lain,” kata Irjen Toni, Rabu (8/3/2023).
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan bahwa terkait dengan dugaan aset kekayaan Wahyu Kenzo yang dikabarkan banyak tersebar di beberapa negara, pihaknya tengah bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan penelusuran.
“Aset di luar negeri ini masih kita dalami, kami bekerja sama dengan PPATK. Kami juga sudah mengirim surat melalui Ditreskrimsus kepada PPATK. Kami sudah berkoordinasi melalui zoom untuk tracing aset aset yang bersangkutan,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko