MALANG, Tugumalang.id/Tugujatim.id – Dalam rangka menekan angka kematian pada ibu dan bayi, Universitas Negeri Malang (UM) berkolaborasi bersama Universitas Airlangga Surabaya (Unair) menggelar Geliat Airlangga yang diikuti oleh mahasiswa dari UM, Universitas Brawijaya (UB), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang (Polkesma), serta tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Malang.
Acara Geliat Airlangga bertema Capacity Building dan Penerjunan Volunteer Pendampingan Ibu di 9 Kabupaten/Kota Dampingan dilaksanakan secara hybrid tersebut bertempat di Aula Gedung A 20 Lantai 9 UM, Selasa (17/12/2024) lalu.

Tujuan dari kegiatan yang merupakan kolaborasi organisasi kesehatan dunia, Unicef dengan Unair itu untuk berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi khususnya di Jawa Timur.
Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor III, Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd, M.Ag, Ketua LP2M UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si, Kepala Pusat Kesehatan dan Pangan Kepakaran LP2M UM, Prof. Dr. Titi Mutiara Kiranawati, M.P, serta beberapa dosen yang hadir.
Baca Juga: Mahasiswa PDIM UM Belajar Bisnis Internasional di Kadin Jatim, Expor Center Surabaya hingga Eksportir Surabaya
Dosen Program Studi (Prodi) Gizi UM, Cassandra Permata Nusa, S.Gz, M.Si mengatakan tujuan utama dari program Geliat Airlangga yang melibatkan mahasiswa adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi di Jawa Timur.

Mahasiswa nantinya akan menjadi volunteer atau relawan yang mendampingi bidan dan kader kesehatan untuk mendampingi ibu-ibu hamil dari masa kehamilan hingga selesai nifas.
“Program ini (Geliat Airlangga) dicanangkan oleh Unair dan Unicef yang kaitannya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Jawa Timur. Bentuk kolaborasi kita adalah capacity building dri pihak Unair kemudian pemantapan materi kepada mahasiswa,” tutur Cassandra.
“Mahasiswa diberikan materi terkait tentang materi kesehatan ibu dan anak, baik secara teori dan praktiknya. Karena nanti mahasiswa akan mendampingi ibu kader atau bidan untuk memberi pendampingan kepada ibu-ibu hamil yang sasarannya dari masa kehamilan sampai selesai nifas,” jelasnya.
Beberapa daerah yang mengikuti secara hybrid Geliat Airlangga yang dilaksanakan di UM diantaranya Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Nganjuk, Kota Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Pacitan.
Sementara perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Nur Huda, S.K yang ditunjuk sebagai narasumber menyampaikan pentingnya pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil. Ia berharap mahasiswa yang nanti akan terjun ke masyarakat sebagai volunteer dalam program Geliat Airlangga dapat memberi pendampingan dan wawasan tentang pentingnya ANC pada ibu hamil.

“ANC pada ibu hamil penting sekali, seperti yang kita ketahui bahwa ANC yang dianjurkan oleh pemerintah adalah 6 kali yakni satu kali ANC trimester satu, dua kali trimester dua, dan tiga kali trimester tiga. Untuk kejadian-kejadian khusus seperti ibu hamil dengan penyakit penyerta, ANC perlu lebih dari itu (anjuran),” bebernya.
Lebih lanjut, Nur Huda menjelaskan bahwa angka kematian ibu dan bayi sejauh ini cukup tinggi karena masih minimnya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ANC. Sehingga banyak kasus kematian ibu dan bayi karena keterlambatan penanganan.
“ANC perlu ditangani oleh dokter spesialis kebidanan untuk pemantauan secara teratur. Ketika nanti ditemukan sebuah kelainan atau masalah dapat segera diambil tindakan. Sehingga tidak terlambat, karena kasus-kasus yang terjadi karena keterlambatan dalam penanganan,” jelas Nur Huda.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Redaktur: jatmiko