MALANG – Kajian Spirit Gemilang selalu menebarkan inspirasi bagi para pesertanya. Pada kajian yang dilaksanakan Selasa (13/8/2022) lalu, ada sekitar 100 peserta yang hadir langsung di Camp King Sulaiman, Kecamatan Sukun Kota Malang mendapatkan buku gratis yang ditulis oleh seorang anak berusia sembilan tahun.
Buku berjudul Abik My Hero tersebut merupakan karya dari Sayyaf Azzam, putra dari pemilik RSU Wajak Husada Puguh Wiji Pamungkas.
Imam Muhajirin Elfahmi atau yang akrab dipanggil Coach Fahmi memberikan apresiasi dan pujian bagi Sayyaf karena telah memiliki karya di usia dini.
“Sayyaf Azzam sang penulis buku di usia sembilan tahun. Anak muda wajib diasah sejak dini kemampuan berkomunikasi termasuk menulis,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kedua orang tua Sayyaf yang telah memberikan arahan dan didikan yang baik.
“Orang tua wajib menjadikan rumahnya menjadi sekolah kepemimpinan bagi putra putrinya. Terima kasih untuk orang tuanya yang telah mendidik dengan tangguh,” imbuh Coach Fahmi.
Selain itu, di Kajian Spirit Gemilang juga dilakukan berbagai kajian untuk membahas hal-hal yang inspiratif dan menambah pengetahuan.
Sesi pertama merupakan Kajian Pemikiran Tokoh M Natsir, seorang pahlawan muslim penjaga keutuhan NKRI. Kajian ini dibawakan oleh Arif Fahrudin dari Zam zam Renovasi.
M Natsir merupakan Perdana Menteri Indonesia kelima asal Sumatera Barat. Ia juga pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim Dunia (World Muslim League) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.
Sesi kedua adalah kajian buku berjudul How Democracies Die: Apa yang diungkapkan Sejarah tentang Masa Depan Kita karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Materi disampaikan oleh pemilik RSU Wajak Husada Puguh Wiji Pamungkas.
Buku yang diterbitkan pada tahun 2018 ini menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh para pemimpin di era demokrasi yang justru membuat demokrasi mati.
Sesi ketiga diisi oleh Imam Muhajirin Elfahmi atau yang akrab dipanggil Coach Fahmi. Sesi ini merupakan Kajian the Beauty of Islam, the Beauty of Live.
Di dalam sesi ini, ia menjelaskan apa yang membuat seseorang memiliki impact atau pengaruh. Ia juga menekankan bahwa apapun itu akan bisa diraih asalkan fokus dan selalu bekerja keras.
“Semuanya mungkin kalau kamu menempatkan pikiranmu pada itu dan bersedia bekerja keras,” ujarnya.
Sesi keempat dibawakan oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya M Rozikin, yakni kajian tentang Virus N-ACH: Mengambil Peran Perubahan Lebih Baik.
Virus N-ACH sendiri merupakan singkatan dari Virus Need for Achievement. Artinya ada karakter manusia yang harus dimiliki untuk mencapai suatu tujuan.
Sesi terakhir diisi oleh pemilik NK Group, R Djoni Sudjatmoko, yang membawakan materi Kinerja Penggerak dalam Membangun dan Memakmurkan Indonesia dari Desa.
Menurut Djoni, kemakmuran bisa dimulai dari desa. Asalkan semua penggerak mau bergerak bersama, maka kemakmuran aman bisa dicapai.
Reporter: Asisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A