BATU, Tugumalang – Perumdam Among Tirto Kota Batu berencana menaikkan tarif retribusi air untuk kelas pelanggan niaga dan industri. Kenaikannya diperkirakan mencapai 2,5 persen. Kenaikan tarif retribusi air ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Dirut Perumdam Among Tirto, Edi Sunaedi saat dihubungi membenarkan rencana kenaikan tarif ini. Saat ini, tarif air golongan pelanggan niaga dan industri terendah berada di angka Rp1.880 per meter kubik dan tertinggi Rp3.760 per meter kubik.
Alhasil, jika jadi naik, tarif terendah menjadi Rp1.927 per meter kubik dan tertinggi Rp3.854 per meter kubik. Besaran kenaikan itu dinilai masih relevan. Lagipula, sektor industri dan niaga saat ini juga mengalami pertumbuhan pesat.
”Saya rasa kenaikan 2,5 persen itu masih terjangkau. Karena memang sudah waktunya ada penyesuaian antara konsumsi air yang digunakan oleh kategori pelanggan industrial maupun niaga,” terang Sokek sapaan akrabnya.
Di sisi lain, Edi memastikan pihaknya tidak akan menaikkan tarif air untuk kategori pelanggan rumah tangga. Untuk kategori ini, Perumdam Among Tirto Kota Batu menerapkan penambahan golongan. Dari semula empat golongan, menjadi lima golongan.
Penambahan golongan ini dilakukan sebagai penyeimbang kenaikan tarif di golongan pelanggan niaga dan industri. Serta dapat menambah target pelanggan di Kota Batu.
“Pada tahun 2016 silam, Perumdam Among Tirto memiliki 10.600 pelanggan. Lalu, pada 2022 ini tercatat mencapai 19.700 pelanggan,” imbuhnya.
Edi menyebutkan laba yang dibukukan perusahaan daerah itu juga menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Dari catatan mereka, pada 2020 lalu Rp1,19 miliar, naik menjadi Rp1,30 miliar di 2021 dan terus meningkat menjadi Rp 2,5 miliar pada 2022.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko