MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang kian getol mewujudkan visi untuk menjadi PTKIN Unggul dan Bereputasi Internasional.
Hal tersebut tercermin dalam berbagai program dan kegiatan yang digalakkan. Termasuk Coaching Clinic penulisan artikel jurnal ilmiah yang digelar oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK).
Dilaksanakan sejak Selasa (2/11/2021), forum ini mengundang banyak akademisi. Termasuk guru besar dari dua kampus ternama yaitu Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Irwan Abdullah dan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya (Uinsa) Prof Dr Nur Syam MSi.
Ketua Senat UIN Malang, Prof Dr H A Muhtadi Ridwan MAg menjelaskan keegiatan Coaching Clinic penulisan artikel Ilmiah ini sangat tepat.
“Selain membimbing para dosen muda dapat menulis artikel bermutu juga sebagai upaya mewujudkan visi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi PTKIN Unggul dan Bereputasi Internasional,” ujarnya dalam giat hari kedua, Rabu (3/11/2021) ini.
Sementara itu, Dekan FITK Dr H Nur Ali MPd mengharuskan para dosen khsusunya yang turut menjadi peserta untuk men-submite tulisannya dalam jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus dan akan disupport biaya publikasinya.
Hal tersebut, untuk memenuhi target FTIK tahun 2022, yakni 20 artikel yang terbit di Jurnal Bereputasi Internasional
“Pihak fakultas akan terus mendukung supaya karya ilmiah dosen dapat terpublis di jurnal internasional”, imbuh Nur Ali.
Adapun, dalam acara yang berlangsung di Meeting Room Gedung Megawati, tema yang dibahas menekankan pada trik pemilihan pendekatan – pendekatan dalam penelitian keagamaan.
Lebih detailnya Prof Dr Irwan Abdullah memberi contoh unsur apa saja yang harus ada di artikel dan berapa jumlah paragraf untuk bisa diterbitkan jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus
Sedangkan Prof Dr Nur Syam MSi mengupas tentang metode penelitian dalam jurnal. Salah satu yang dibahas yaitu Arkan Penelitian Kementerian Agama 2018 – 2028.
“Melalui Arkan ini diharapkan akan terdapat distingsi dan ekselensi di dalam penelitian yang dikembangkan pada PTK di bawah Kemenag. Hanya saja belum terdapat di dalamnya misalnya tentang kajian komunikasi, dakwah di era Global yang sungguh dibutuhkan dewasa ini,” tandas Founder Nur Syam Centre (NSC) dan Friendly Leadership Training tersebut.