MALANG, Tugumalang.id – Terkait seruan golput usai Tragedi Kanjuruhan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang Anis Suhartini mengatakan pihaknya tidak melakukan pemetaan atau analisa terkait penyebab golput. Namun, ia melihat dari tingkat partisipasi politik masyarakat di pemilu atau pilkada sebelumnya.
“Kami tidak melihat proses (penyebab) kenapa golput. Kami melihat dari tingkat partisipasi. Kita lihat di Pilkada 2020, tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Malang ada di angka 60,4 persen. Golput itu dilihat dari itu,” kata Anis saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pemetaan yang dilakukan adalah berdasarkan pada wilayah. Dari pilkada sebelumnya, KPU Kabupaten Malang bisa melihat wilayah kecamatan mana yang partisipasi masyarakatnya rendah.
“Secara general, kecamatan mana yang partisipasinya tinggi dan rendah itu sudah terlihat. Di dalam kecamatan ada desa-desa. Di desa-desa itu juga terlihat partisipasi masyarakatnya bagaimana,” ujar Anis.
Untuk meningkatkan partisipasi itu, Anis mengatakan pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat. “Usaha kami lebih ekstra untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah (yang partisipasinya rendah). Tapi bukan berarti masyarakat yang partisipasinya tinggi kami abaikan,” imbuh Anis.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko