Malang, Tugumalang.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang akan memanggil sejumlah mahasiswa yang namanya terseret dalam drama viralnya mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang justru bergaya hidup hedon atau foya-foya.
Hal ini ditegaskan Kasub Direktorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Ilhamuddin. Ini merupakan langkah dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (PUSLPADIK) Kemdikbudristek yang baru-baru ini melakukan supervisi terkait hal itu.
Baca Juga: Marak Mahasiswa Penerima Dana Kartu Indonesia Pintar Bergaya Hedon, Universitas Brawijaya akan Verifikasi Ulang
Ilham mengatakan akan memanggil mahasiswa untuk memberikan klarifikasi terkait isu tersebut, sekalipun mereka tidak bisa hadir secara terbuka. Dari hasil klarifikasi itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satuan Pengawas Internal (SPI) UB untuk mengevaluasi sistem pengelolaan internal di KIPK dan pengelolaan beasiswa secara umum.
”Terkait isu yang beredar, justru kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang berperan sebagai kontrol sosial yang sangat baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, meski dalam hal ini pihaknya sudah bisa melakukan pelacakan by system, namun masih perlu dilakukan supervisi ke perguruan tinggi. Pada prinsipnya, penerima KIP Kuliah adalah kelompok kategori miskin yang rentan miskin sesuai dengan yang tertuang dalam Persesjen Nomer 13 tahun 2023.
Jika diperjelas, penerima KIP Kuliah adalah prioritas penerima PIP waktu SMA, bansos atau terdata dalam sasaran Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE), data dari panti asuhan atau anak yang orang tua atau walinya dengan total penghasilan tidak lebih dari Rp 4 juta.
Meski pada awalnya mahasiswa penerima tercatat dalam kategori data tersebut, perguruan tinggi harus kembali melakukan evaluasi di awal seleksi termasuk di setiap semester.
Baca Juga: Tingkat Kehadiran Peserta UTBK 2024 di UB Malang Capai 95 Persen
Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini viral di media sosial di akun @ub_,fs dimana sebagian dari penerima KPIK di UB Malang justru bergaya hidup hedon atau foya-foya.
Warganet berbondong-bondong men-spill sejumlah penerima KIPK yang diduga salah sasaran atau diduga hasil manipulasi. Dalam akun media sosial pribadi mereka menunjukkan gaya hidup hedon seperti clubbing, nongkrong di Starbucks, gadget Iphone, Macbook, barang-barang branded jalan-jalan ke Bali bahkan ke Thailand hingga main golf bareng cowoknya.
Sementara jika dibanding dengan penerima KIPK yang benar-benar tidak mampu, beasiswanya sudah habis untuk biaya hidup, biaya tempat tinggal dan keperluan kuliah lainnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko