Tugumalang.id – Momen unik dialami oleh karyawan dealer sepeda motor Honda Ahass Kartikasari Putra Wendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Mereka harus menerima uang muka senilai Rp10 juta berupa uang receh pecahan Rp1.000 dari seorang pembeli, Selasa (9/5/2023)
Kasir dealer, Ikrom Laili, membutuhkan waktu lebih dari tiga jam untuk menghitung semua uang receh tersebut meskipun banyak karyawan yang dikerahkan untuk membantunya. “(Pembeli) ke sini jam 09.30 WIB. Jam 13.00 saya masih belum selesai merapikan uangnya,” kata Laili.
Baca Juga: Berkaca Kebakaran Malang Plaza, Kota Malang Kebut Perda Penyelenggaraan Gedung
Pembeli tersebut bernama Suainah (66), warga Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ia dan suaminya telah menabung uang koin di kaleng biskuit selama dua tahun untuk mendapatkan uang sebesar itu.

Saat ditemui di penggilingan padi miliknya di Desa Bunut Wetan, Rabu (10/5/2023), Suainah mengatakan sepeda motor Honda Vario yang baru ia beli tersebut akan digunakan untuk jalan-jalan.
“Awalnya menabung untuk dikasihkan ke anak kalau menikah. Tapi pekerjaan kok lancar terus, akhirnya celengan ini buat beli sepeda motor,” ujar Suainah dalam bahasa Jawa.
Menurut Suainah, suaminya yang bernama Abdul Manaf (70) mendapatkan uang recehan tersebut dari mlijo (tukang sayur). Manaf sering membantu modal para tukang sayur yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Para tukang sayur kemudian mengembalikan modal tersebut dengan cara menyicil menggunakan uang-uang receh.
Baca Juga: Dishub Kota Malang Gembok 40 Mobil dan Angkut 30 Motor Parkir Liar, Ada Mobil Milik ASN
“Kalau sudah lunas, dikasih (modal) lagi. Sama dengan menyumbang, kan,” kata Suainah.
Sepeda motor yang dibeli dari hasil menabung tersebut kini telah diantar ke rumah Suainah. Ia masih harus menyicil sebesar Rp1,8 juta per bulannya selama satu tahun.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A