KOTA BATU – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita akibat kekurangan asupan gizi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Batu. Pasalnya, sebanyak 14,8 persen dari 7.000 balita yang mengkikuti Bulan Timbang pada Februari 2021 di Kota Batu mengalami stunting.
“Banyak ibu muda yang melakukan diet ngawur, tanpa memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan anak,” ujar Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu, Jumat (16/4/2021).
Menurutnya, gangguan pertumbuhan balita tersebut juga dapat berdampak pada penurunan tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Untuk itu, pihaknya memberikan perhatian serius pada masalah stunting demi menciptakan generasi yang berkualitas.
Dewanti mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan asupan nutrisi buah hati. Selain itu, dia juga mengimbau orang tua balita agar meningkatkan dalam memberikan kasih sayang kepada anak.
“Dengan adanya pelayanan Posyandu, diharapkan permasalahan kurangnya gizi dan kasih sayang pada anak dapat diatasi,” tuturnya.
Pihaknya juga telah membentuk tim percepatan penanganan stunting demi mengintervensi asupan nutrisi balita dan ibu hamil.
“Saya memang meminta untuk percepatan penanganan, karena hal ini menjadi prioritas Presiden. Baik penanganan kesehatan, ekonomi dan stunting ini tidak bisa diabaikan walaupun masa pandemi,” ucapnya.
“Data terkait stunting nanti yang sudah lengkap dan benar akan diberikan kepada pihak DPRD Kota Batu untuk dasar membuat program penanganan stunting,” imbuhnya.nd