MALANG, Tugumalang.id – Di tengah geliat baru budaya ngopi yang kian berkembang di Kota Malang. Beberapa waktu ke belakang ini muncul tren kopi keliling yang banyak ditemui di sudut-sudut jalan yang ada di Kota Malang.
Salah satunya di kawasan Jalan Veteran, di sana banyak dijumpai pedagang kopi keliling yang menawarkan sensasi menikmati ngopi santai di pinggir jalan.
Bukan lagi duduk di kursi kedai dengan ruangan ber-AC, kini warga Malang bisa menikmati kopi langsung di pinggir jalan, taman , atau sudut-sudut kota yang tak terduga.
Baca Juga: 8 Spot Ngopi di Malang dengan View Sunset dan Sunrise, Cocok untuk Ngadem dan Foto-foto
Keberadaan kopi keliling yang dijajakan dengan kendaraan modifikasi roda dua atau roda tiga. Fenomena ini bukan sekedar soal kemudahan, tapi juga menjadi strategi pemasaran baru yang unik dan personal, membentuk kedekatan antara penjual dan penikmat kopi.
Inovasi pemasaran Kopi yang Menggeliat di Jalanan Kota
Salah satu barista kopi keliling, Ilham Fadan (22) membenarkan bahwa keberadaan kopi keliling yang kini menjamur di jalan-jalan protokol pemasaran adalah bagian dari strategi pemasaran.
Ia mengungkapkan bahwa munculnya fenomena kopi keliling di Kota Malang, tak lepas dari permasalahan turunnya omzet kedai kopi.
Baca Juga: Ngopi Sembari Menambah Literasi, Rekomendasi Kafe Buku di Kota Malang yang Patut Dikunjungi
Situasi tersebut memaksa kedai tersebut memutar otak menemukan ide meningkatkan omzet mereka, salah satunya dengan berjualan keliling atau jemput bola ke konsumen.
“Banyak cafe yang awalnya mereka punya omzet tinggi terus tiba-tiba turun, mereka akhirnya buka starling (kopi keliling) juga. Ini bagian dari marketing juga dengan promosi di jalan,” tutur pria yang akrab disapa Fadan itu kepada Tugumalang.id, Rabu (30/4/2025).
Lebih lanjut, Fadan menyebut awalnya hanya sebagian kedai atau orang yang memulai bisnis kopi keliling. Namun seiring dengan ramainya minat masyarakat yang ingin menikmati aneka varian menu kopi dengan cara lebih praktis, membuat kopi keliling cukup diminati.
“Kita awal cuma beberapa orang yang jualan di sini. Setelah itu ada peningkatan, orang-orang yang mungkin cafenya sepi enggak ada pemasaran, akhirnya buka kopi keliling juga,” ungkapnya.
Diminati Kawula Muda dan Harga Terjangkau
Fenomena kopi keliling menurut Fadan sudah ada sejak tahun 2023 lalu dan terus berkembang hingga saat ini. Hal itu pun dilihat kedai kopi dimana tempat Fadan bekerja, sebagai peluang strategi pemasaran baru untuk meningkatkan omzet.
“Ini sudah lama sebenarnya, di tahun 2023 pertengahan sudah ada. Tapi enggak seramai sekarang atau tahun ini,” jelas Fadan yang mulai berjualan di Jalan Veteran sejak tiga bulan lalu itu.
Mayoritas pelanggan kopi keliling adalah anak muda atau mahasiswa. Fadan mengungkapkan saking tingginya minat konsumen, dalam sehari, pihaknya bisa menjual 80-150 cup per hari sejak memulai berjualan pada pukul 12.00 – 22.00 WIB.
Harga per cup kopi keliling dengan aneka varian menu bisa dibilang cukup terjangkau, mulai dari Rp 8 ribu – Rp 10 ribu tergantung menu kopi yang dipilih.
“Untuk penjualan di tempat saya termasuk besar. Untuk sehari semalam, kita bisa tembus 80-150 cup yang pembelinya mayoritas mahasiswa,” terangnya.
Para pelaku kopi keliling juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnis mereka. Hal itu dilakukan para pelaku bisnis kopi keliling ini untuk menjalin hubungan interaktif dengan konsumen mereka.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A