Tugumalang.id – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang menggelar Focused Group Discussion (FGD) Rancang Strategi Menuju PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) dan Akreditasi Internasional, pada Kamis (14/7/2022).
Gelaran ini melibatkan seluruh unsur pimpinan UIN Malang, baik senat, rektor, hingga kaprodi. Serta menghadirkan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr drh Aulanni’am DES sebagai narasumber.
Dalam paparannya, Prof Dr drh Aulanni’am DES menjelaskan bahwa proses akreditasi internasional di UB telah dilakukan sejak tahun 2018. Selanjutnya, di tahun 2019, hanya ada 12 prodi yang terakreditasi internasional.
Namun, saat ini UB sudah memiliki sekitar 50 prodi dan ditargetkan pada akhir bulan Desember 2022 bisa mencapai 101 prodi yang terakreditasi internasional.
Menurutnya, hal ini merupakan kerja keras bersama, utamanya dari LPM yang dibantu oleh Pusat Penjaminan Mutu (PJM). Kolaborasi ini seiring dengan keberhasilan UB menumbuhkan jiwa kompetisi dari para dekan. “Selain itu, dekan ini juga bersahabat dan saling mendukung, itu yang menjadi kunci sukses,” terangnya.
Rektor UIN Malang, Prof Dr M Zainuddin MA menyampaikan bahwa FGD ini merupakan bagian dari kolaborasi untuk bisa membawa UIN Malang menjadi lebih besar dan unggul. “Sesuai dengan visi unggul bereputasi internasional, maka kami berkomitmen untuk mewujudkan itu,” ujarnya.
Melalui FGD, kata Zainuddin, maka bisa saling sharing informasi, pengalaman sekaligus menambah wawasan. “Salah satu upaya agar bisa ke arah sana (unggul bereputasi internasional), maka kita harus belajar banyak dari kampus tetangga (UB) yang telah lebih dulu PTN-BH. UB juga telah menempati rangking 800 di dunia dan kelima di nasional (Indonesia),” tambah dia.
Sebab itu, ia mengajak para sivitas akademika untuk terus menjalin sinergi dan berkolaborasi guna mewujudkan internasional reputation and recognition, utamanya di lingkup UIN Malang.
Selain itu, pihaknya menargetkan adanya proses akreditasi internasional sebagai langkah awal yang dilakukan dalam waktu dekat. “Nanti Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) akan melaporkan sudah berapa yang didaftarkan dan yang belum,” imbuhnya.
Ditambahkannya, bahwa dalam lingkup PTKIN, belum ada perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH sehingga ini menjadi peluang yang harus segera dituntaskan.
“Kita harus segera persiapkan. Kalau UIN Malang sudah mendapat internasional reputation and recognition dan PTN-BH, maka saya kira (UIN Malang) akan jadi satu-satunya di PTKIN,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id