MALANG, Tugumalang – Kawasan Ekonomi Khusus (Singhasari) kini telah resmi beroperasi. Surat keputusan operasi KEK Singhasari telah diserahkan Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Elen Setiadi kepada Chief Executif Officer KEK Singhasari David Santoso, Senin (21/11/2022).
Penyerahan ini dibarengi dengan pelaksanaan forum group discussion (FGD) terkait pengembangan sektor pendidikan di kawasan KEK Singhasari. Kegiatan yang dilakukan di salah satu hotel di Kota Malang ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dan Bupati Malang, Sanusi.
Dengan beroperasinya KEK Singhasari, bukan berarti tugas dari pengelola menjadi lebih mudah. Ada banyak harapan dan amanah yang perlu mereka realisasikan agar KEK Singhasari menjadi proyek yang bermanfaat bagi masyarakat.
Elen Setiadi mengatakan setelah izin operasi terbit, pengelola KEK Singhasari perlu segera mengundang investor dan membangun kerja sama dengan pihak perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Begitu beroperasi, pengelola harus segera mendatangkan investor dan merealisasikan kerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Elen.
Jika kerja sama berhasil dibangun, maka diharapkan mahasiswa Indonesia tidak perlu mengenyam pendidikan ke luar negeri, melainkan cukup kuliah di KEK Singhasari.
Saat ini, KEK Singhasari telah menjalin kerja sama dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk insititusi pendidikan luar negeri, saat ini dilakukan proses untuk menjalin kerja sama dengan King’s College London.
Pada sambutannya, Sanusi mengatakan dirinya berharap peresmian KEK Singhasari ini bisa menjadi awal kemajuan pendidikan di Kabupaten Malang. “Diharapkan KEK Singhasari bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya agar pendidikan kita bisa bersaing di dunia global,” ujarnya.
Sementara Emil Dardak berharap KEK Singhasari bisa menjadi pengungkit bagi pembangunan di wilayah selatan Jawa Timur.
“Lokasi KEK Singhasari ini juga penting karena berada di selatan. Ini adalah perwujudan cita-cita kita dalam membangun Jawa Timur secara lebih merata,” kata Emil.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko