MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Malang (UB) melakukan penandatanganan MoA sebagai wujud penguatan dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada hari Selasa (14/12/2021).
Penandatangan MoA ini dihadari langsung (luring) oleh Abdul Ghofar SE MSi MAcc DBA Ak CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Malang (UB) dan Nur Diana SE MSi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Acara yang dilaksanakan secara luring dan daring ini juga diikuti oleh jajaran pimpinan FEB UNISMA serta para dosen baik di lingkungan FEB UNISMA maupun FEB UB. Sebagai implementasi penandatanganan MoA ini, acara dilanjutkan dengan webinar hybrid dengan tema “Keselarasan Kurikulum KKNI, IES dan MBKM” serta FGD Management Ecomplain bagi Tenaga Kependidikan.
Dalam sambutannya, Dekan FEB UNISMA, Nur Diana menyatakan bahwa penandatanganan itu menjadi tonggak penguatan serta perluasan kerja sama. Terutama terkait implementasi kurikulum Kampus Merdeka: Merdeka Belajar serta antar kampus dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas MoU ini semoga dengan adanya MoU yang berkaitan dengan implementasi MBKM dan juga kaitannya di bidang tridharma bisa meningkatkan kerjasama di antara dua institusi ini, kalau UB dan UNISMA sudah ada payung hukumnya dan saat ini sebagai MoA kita tindaklanjuti antara FEB UB dan FEB UNISMA. Kami berharap dengan penandatangan ini menjadi tonggak penguatan dan perluasan kerjasama terutama implementasi tridharma pendidikan, penelitian dan pengabdian,” ujar Diana.
Diana juga menyampaikan bahwa selama ini FEB UNISMA telah banyak bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri dalam melaksanakan student exchange sebagai salah satu bentuk implementasi MBKM.
“Dalam dua tahun selama pandemi ini, kami telah mengirim maupun menerima mahasiswa ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Pola untuk program ini bisa dilakukan melalui program Kemendikbud maupun program mandiri. Banyak manfaat yang didapat dalam menjalankan student exchange dengan beberapa mitra Perguruan Tinggi FEB UNISMA di antaranya memberikan pengalaman belajar, wawasan dan keragaman budaya baik nasional maupun internasional bagi mahasiswa,” tutur Diana.
Lebih lanjut, Diana menjabarkan bahwa implementasi student exchange dilakukan di beberapa negara seperti Thailand, Rusia, Filipina, Uzbekistan, Taiwan di mana mahasiswa seringkali mengambil mata kulian unik yang sedang current isu sejalan dengan kebutuhan revolusi industri seperti mata kuliah big data, data analitical, digital business dll.
Adanya Mou dengan FEB UB, Diana berharap mahasiswanya juga bisa melakukan student exchange dengan mengambil mata kuliah yang khas yang menjadi keunggulan FEB UB baik secara luring maupun daring.
Bahkan juga di Malaysia itu kebanyakan mengambil beberapa mata kuliah unik yang memang betul-betul dibutuhkan misalnya mata kuliah baru sesuai dengan kebutuhan revolusi 4.0.
“Ini biasanya kami melakukan secara internal tes dulu baru kemudian di sana juga mereka dilakukan mungkin tes lagi dari berapa yang dikirim yang lolos berapa, itu yang kami lakukan dan lumayan banyak ada lebih dari 100 yang sudah mengikuti di luar negeri dan sudah berjalan dua tahun,” tegas Diana.
Di akhir sambutannya, Diana berharap dengan adanya kerjasama ini memberikan barokah dan manfaat serta kemajuan bagi kedua lembaga.
Sementara itu, Abdul Ghofar menyampaikan kegembiraannya bisa bekerjasama dengan FEB UNISMA. Hal ini didorong karena masih minimnya kerjasama FEB UB dengan beberapa universitas di Jawa Timur khususnya di Malang.
“Kami senang sekali saat ada kerjasama dengan FEB UNISMA, mengingat masih minimnya kerjasama FEB UB dengan kampus-kampus di sekitar Malang dan Jawa Timur, kami itu tidak punya banyak kerjasama dengan universitas yang ada di daerah Jawa Timur, ini agak ironis bagi kami, karena itu kami memang ingin sekali banyak kerjasama terutama dengan beberapa kampus di Malang, dan alhamdulillah hari ini kami bisa bekerja sama dengan UNISMA untuk MBKM,” ujar Ghofar.
Dengan adanya kerjasama ini, dia ingin adanya kolaborasi dalam segala bidang khususnya dalam tridharma perguruan tinggi.
“Apapun kolaborasinya kami siap bisa join research, join publication, teman-teman UNISMA silahkan kalau mau mahasiswanya ikut kami kuliah di UB, dan juga nanti teman-teman UB mohon diijinkan jika memang harus kuliah di UNISMA,” tegasnya.
Penandatanganan Mou tersebut segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) untuk beberapa kegiatan di antaranya program penyelasaran kurikulum berbasis KKNI, IES dan MBKM serta Program Pengabdian Masyarakat Management Ecomplain FEB UB dengan FEB UNISMA
Acara ini dilanjutkan dengan sharing session yang dikemas secara hybrid yang mana Abdul Ghofar, selaku narasumbernya. Dalam materinya, dia menyampaikan tujuan adanya MKBM adalah 1) meningkatkan kompetensi lulusan baik softskill maupun hardskill agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, 2) menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan yang unggul dan berkepribadian dan 3) memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensi sesuai passion dan bakatnya melalui program-program experience.
Editor : Herlianto. A